Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel: Si Keter, Si Leos, Helikopter, Pedang, dan Suara dari Langit

7 Januari 2021   01:50 Diperbarui: 7 Januari 2021   01:57 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tatangmanguny.wordpress.com 

Introduksi: Tokoh dalam cerita fabel ini adalah seekor burung manguni bernama Leos dan  seekor singa bernama Keter. Nama kedua tokoh dalam cerita ini diambil dari Bahasa Tondano, salah satu bahasa lokal etnik Minahasa-Sulawesi Utara. Leos artinya "baik hati dan bijaksana". Sedangkan Keter artinya "kuat".  Burung Manguni atau Celepuk Sulawesi (Otus manadensis) diabadikan sebagai lambang daerah Kabupaten Minahasa. Burung ini dikagumi karena dapat memberi tanda apabila sesuatu akan terjadi, dan mempunyai perasaan dalam serta matanya yang tajam dan mampu menatap jauh. Mari simak cerita fabel tentang Si Keter dan Si Leos.

***

Alikisah, di sebuah hutan dimana hidup berbagai jenis binatang, dipilihlah seorang pemimpin yang bernama Keter, yang adalah seekor singa besar dan perkasa. Semua binatang hutan tunduk dan hormat padanya. Keter telah membuktikan keperkasaannya dimana dia mampu mengalahkan setiap musuh termasuk manusia yang menggangu masyarakatnya.  

Sebagai pendamping sekaligus penasehat dalam kepemimpinan Keter adalah Leos, seekor burung Manguni. Leos selalu memberikan nasehat dan memberitahukan kepada Keter setiap kali akan datangnya ancaman. 

Namun, suatu ketika kemenangan demi kemenangan membuat Keter menjadi sombong.  Nasehat-nasehat dari si Leos tak lagi didengarnya. Padahal keahlian dari si Leos adalah mampu membaca tanda-tanda alam atau merasakan jika akan terjadi sesuatu yang  tidak baik.  Tatapan matanya mampu menembus lapisan-lapisan hutan yang lebat.

Suatu ketika, si Leos mengetahui ada manusia-manusia pemburu binatang hutan telah memasang perangkap di jalan yang biasa dilalui si Keter. Mereka bermaksud menangkap si Keter hidup-hidup untuk dijual kepada pemilik kebun binatang di kota yang jauh dari hutan.

Biasanya setiap pagi si Keter berjalan keliling hutan untuk melihat-lihat situasi hutan yang dikuasainya dan sekaligus menerima upeti dari rakyatnya, para binatang yang hidup di hutan itu. Sebelum keluar dari halaman istananya, si Leos memperingatkan bahwa manusia-manusia sedang mengincar si Keter dan telah memasang perangkap di jalan yang biasa dilaluinya. Namun, si Keter tak menghiraukannya.

idntimes.com 
idntimes.com 

"Hahahaha, akulah si Keter, Raja Hutan! Tak ada yang mampu mengalahkanku! Leos, berhentilah kau mengguruiku. Leos, engkau hanyalah burung tua yang tak berdaya," ungkap si Keter saat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun