Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Love and Pray

20 Desember 2020   00:27 Diperbarui: 22 Desember 2020   15:23 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini, kuungkap diksi tentang rasa, lalu kukecup bibirmu. Bukan karena apa, selain tentang suara nurani. Bahwa masih ada cinta meskipun bumi berkisah tentang kemunafikan, kesakitan, ketakutan, perang dan air mata.

Malam ini, kuraih jemarimu lalu jemari kita saling memeluk, mata terpejam, hingga tangga-tangga kita naiki menuju langit. Hanya untuk membisikan doa pada Sang Pencipta, demi sebuah bahtera kehidupan dalam gelora samudera cinta. 

Malam ini, tak usah kita pertentangkan antara dunia dan sorga.  Antara  cinta dan doa. Karena sesungguhnya tiada cinta sejati tanpa doa. Dan sorga ada di dunia kita yang bertabur cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun