Aku melihat kumpulan pasir di tepi pantai. Indah saling berpelukan. Saling mencumbu. Berkisah tentang harmoni kebersamaan. Â Lalu, datanglah segerombol ombak, menggoyahkan sebuah harmoni. Â Mereka tak mampu menahan pelukan. Lalu pasrah pada perpisahan. Merelakan kepergian. Â
Sambil menatap pasir di tepi pantai dan ombak yang menderanya. Â Kuambil segelas air hangat, kucampurkan sesendok gula lalu mengaduknya. Sang gula akhirnya kehilangan wujud. Â Luruh. Â Terciptalah kisah romansa tentang cinta dan pengorbanan. Â Air menghisapnya, Â namun dia tersenyum manis. Semanis rasa yang ditinggalkannya.Â
Sebab untuk sebuah pengorbanan dia diciptakan. Untuk sebuah rasa dia ada. Kini, tinggalah mereka dalam sebuah harmoni ikatan cinta yang tak terpisah. Pun ketika kuhabiskan segelas air gula. Mereka hilang dari pandangan, tapi masih tersisa rasa dan juga makna ..... yang abadi...Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI