Dan kita terus berjalan di lintasan yang tak berujung
Lalu kita terus merangkai episode demi episode yang tiada bertepi
tentang apa yang kita sebut masa depanÂ
Di persimpangan jalan kita berpelukan mesra
Rumput-rumput menatap kita sambil tersenyum
Lihat, rumput-rumput itu menikmati detik-detik terakhir mereka
Dan kita menyadari bahwa tiada yang abadi dalam kefanaan dunia
Adakah waktu tersisa untuk kita terus membingkai episode?
untuk kita menikmati kesementaraan itu?
Coba kita bertanya pada rumput yang kemarin hijau namun kini kering menuju akhir Â
Coba kita bertanya pada bumi yang sedang menangis  meratapi masa tuanya
Coba kita bermohon pada langit yang memeluk mesra mentari, bulan, dan bintangÂ
Mereka membisu!
Ah, biarlah kita terus berjalan, mencinta, melukis karya Â
sambil menyisakan jejak senyuman kepada bumi dan langit
hingga keabadian menjemput kita di detik yang entah kapan...