*Sebuah Sajak Tentang Keutuhan CiptaanÂ
Pada mulanya adalah Firman,
yang mencipta sebuah tawarik suci
Tentang sebuah kisah penciptaanÂ
Ketika tanah menjadi manusia,
yang padanya dihembuskan nafas,
dan terciptalah sebuah hayatÂ
Ketika rusuk seorang perjaka
menjelma menjadi bidadari
Perempuan penolong yang sepadan
Ketika Sang Khalik
melukis firdaus di Eden
dan sepasang insan menikmati indahnya
Setelah dipentaskan sebuah episode keserakahan
tentang buah di pohon terlarang
dan sepasang insan yang telanjangÂ
Air mata Sang Khalik  membanjiri firdaus
Kesedihan yang bercampur amarah!
Sepasang insan terusir pergi dari firdaus kudusÂ
Kini, di firdaus eden yang maha luas
Hujan berwajah masam dan banjir air mata
mengiring kidung elegi kepada tawarik kekelamanÂ
Utuhnya sekelompok ciptaan
hanya setitik asa tentang air di padang gurun
tentang tawarik berwajah murungÂ
Elegi kepada episode tawarik kekinian
tentang keserakahan dan nafsu
Kapan dan dengan apa akan diakhiri ?
"Kapanpun asal kau mau, dengan apapun asal kau bijak "
Terdengar bisikan dari sorga, diiringi nada rintih air mata
Air mata elegi kepada tawarik sebuah firdaus di Eden yang baru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H