Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ara, Pohon Ara, Lara dan Senandung Burung Ara

28 September 2020   17:00 Diperbarui: 28 September 2020   16:56 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ara yang cantik, tersenyumlah. Tataplah jagad raya dan tancapkanlah  karya. Sebab untuk sebuah karya kita dicipta. Berbuahlah dalam karya,  sebab pohon dikenal dari buahnya, begitupun kita. 

Lihatlah pohon ara. Ada karya lewat buah.  Sejuta manfaat bagi kehidupan.  Tanpa buah, kapak kan menancap di dahan yang dianggap tiada berguna. Jatuh, tinggal menunggu kering untuk dibakar. Hangus, lenyap, dalam lara yang tiada tara.

Ara, hapus air matamu. Usah tangisi lara yang kau tanggung. Sebab kehidupan tak selalu manis. Ada pahit yang menggendong lara.  Hapus air matamu dan dengarlah senandung merdu di alam sana.

Dengar, dengarlah. Ada kicau Burung Ara. Merdu, menyanyikan kidung semangat dan harapan. Bahwa lara hanyalah sementara.  Sebuah keberanian tergambar di mata merahnya. 

Ara berbuahlah seperti pohon ara dan tersenyumlah. Namun,  jika lara menghampirimu, dengarkan kepadanya dendang kicau Burung Ara. Biarkan dia terbuai suara merdu Burung Ara, lalu gagal menyentuh ara. 

Ara yang cantik, tersenyumlah! Alam selalu punya cara mengajarmu tentang sebuah makna, serta menjagamu, menghardik segala lara. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun