Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nostalgia Kampus Biru

17 September 2020   21:30 Diperbarui: 17 September 2020   21:38 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampus biru, di kala itu
Dari kampung menuntut ilmu
Anak kampung bukan kampungan
Modal semangat menggapai cita 

Di kampus biru semuanya bermula
Sebuah pencarian di jalan asa
Tentang masa depan cita
Juga tentang labuhan cinta  

Di kampus biru, pada mulanya
Para senior berperan sutradara dan juga aktor
Sebuah drama berjudul "pelonco"
Episode awal dunia baru pada junior 

"Hak hidup anda ada pada kami!"
Begitu kata kakak senior,
Bagai malaikat pencabut nyawa
Suaranya galak, tatapnya tajam 

Di kampus biru, datang menuntut ilmu
Mengapa kami tiada berdaya
Ingin meronta, tiada kuasa
Ingin pulang, tiada jalan 

Namun kemudian, ada saat kusadari
Semua hanya sandiwara penuh makna: 

"Bahwa hidup adalah perjuangan dan kebersamaan adalah nilai juang.
Bahwa di ujung jalan derita, selalu ada jendela asa dan gerbang kemenangan"

Nostalgia di kampus biru
Mengenangnya adalah semangat
Menuliskannya adalah makna
Nostalgia yang menghentar kekinian cita dan juga cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun