Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Seribu Bangsa

10 September 2020   17:00 Diperbarui: 10 September 2020   20:07 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia, tak hanya sebuah nama yang indah. Dia adalah sebuah kisah tentang sejarah bangsa-bangsa. Seribu bangsa sejuta bahasa yang menancapkan komitmen: "berbeda tapi satu!"

Indah, seperti warna-warni bunga di taman. Seribu bangsa telah merunduk, melepas ego demi merdeka. Warna-warni telah menyatu sepakat berpayung merah-putih. 

Kumelayangkan mataku ke gunung-gunung, menerawang ke angkasa dan samudera raya. Indah nian, meskipun berbeda seribu bangsa, sejuta bahasa, mau menyatu. Indonesia raya!

Tak usah saling menghina. Tak perlu saling menyerang.  Biarlah kita saling merindu. Biarlah cinta menjadi perekat. Demi satu Indonesia! Negeri seribu bangsa, sejuta bahasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun