Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Tiga Hari dalam Penantian

4 September 2020   06:12 Diperbarui: 4 September 2020   07:00 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya tiga hari, tak lebih.  Kami akan menanti putra-putri terbaik yang merindu membangun negeri.  Gerbang demokrasi terbuka lebar, hanya untuk yang siap penuhi panggilan negeri, menjawab rindu insani.  Kendaraan istimewa berjubah warna-warni menjadi penentu siapa penumpang istimewa yang mengisi dua kursi istimewa. Beda warna biasa, asal jangan saling tabrak. Patuhi rambu lalu lintas di pentas demokrasi.

Hanya tiga hari, tak kurang. Kami akan menanti sebuah kepastian. Mungkinkah baliho-baliho bisu yang menghias setiap sudut jalanan benar adanya? Apakah gambar-gambar  wajah ceria itu yang akan hadir dalam nyata? Apakah berita-berita berbunga kemarin hari, semakin mekar atau layu? Entahlah. 

Hanya tiga hari, tak kurang, tak lebih, dalam penantian. Sambutlah mereka dengan payung keagungan hukum, jubah keadilan, kursi kesetaraan. Tak boleh kurang, tak boleh lebih, semua sama dan setara. Selamat datang di episode baru gerbang demokrasi.   

=========

Note: Ditulis dalam pemaknaan terhadap tahapan pendaftaran pasangan calon peserta pemilihan serentak 2020, selama 3 hari : 4-6 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun