Jenuh aku mendengar
Kisah-kisah kematian
Insan-insan terpapar
Di ruang isolasi lalu terkaparÂ
Jenuh aku melihat
Gambar-gambar hidup
tentang siksanya hidup
menantang ganas pandemiÂ
Jenuh aku membaca
kabar-kabar bertebaran
tentang mahluk yang tak sabar
Keluar kandang dia terpapar...
Lalu menebarÂ
Semuanya hanya membuat jantung berdebar
dan raga menggigil ketakutan
Demam di panggung pandemi
Imun pun turun panggung dengan mimik ketakutanÂ
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Tiada pernah ku jenuh
Memandang wajah mereka yang tercinta
Tak perlu saling berkabar karena kita saling bertatapÂ
Lebih baik sendiri, keluar rumah tanpa kawanan Â
Menutup mulut dengan masker
Mulut tertutup, hati terbuka
Merindu cinta datang mendekap
     Kepada cinta, ku tiada jenuh...Â
Lebih baik disini, rumah kita sendiri
Khusuk tenangkan diri
menyendiri dalam sujud di sudut ruang
Pejamkan mata, mulut komat kamit
     Kepada doa, ku tiada jenuh...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H