Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mama dan Papa, Mana Kuota?

3 Agustus 2020   00:15 Diperbarui: 3 Agustus 2020   00:02 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bocah kecil itu merengek,
air mata jatuh dari mata indahnya
Seragam putih-merah
masih membalut tubuhnya yang mungil
Bukan di gedung sekolahan tapi di sekolah rumahan 

"Mama, mana kuota? Aku mau belajar!" 
Mama hanya tersenyum 

"Papa, mana kuota? Aku mau sekolah!" 
Papa tak bergeming 

Bocah kecil terus menangis
Rindu menggapai cerdas
terhalang hantu bernama kuota 

Akhirnya,
Bocah kecil berseragam putih-merah
Bergegas lekas, telapak kecil membekas
jejak pencarian sebuah kuota
Berlari menuju kuburan 

Dalam isak tangis
"Mama-papa, mana kuota?"
Pusara bisu tak bergeming

Kisah sedih bocah yatim-piatu
di sebuah panti asuhan
yang tiada mampu mengasuh ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun