Detik demi detik berlalu,
   memantik petikan dawai
Menit demi menit berlalu,
   genit menggoda membumbung asa hingga ke langit
Jam demi jam berlalu,
   kejam tiada ampun merajam insan yang senang berpejam mata
Hari demi hari berlalu,
   matahari dan bulan menjadi saksi hari baik atau buruk
Minggu demi minggu berlalu,
   tiada menunggu dikau yang termangu dan berpangku kaki pun juga tangan
Bulan demi bulan berlalu,
   rembulan tersenyum, tak terbilang anugerah Â
Tahun demi tahun berlalu,
   karya adiluhung menhunjam tahun
Irama sang waktu terus bergulir dalam ruang suka dan duka
Menarilah, menyanyilah diiring irama sang waktu
Goreskan karya, hunjamkan makna dalam irama sang waktu
Pakailah waktu anugerah Tuhan-mu
Hidupmu singkat laksana kembang, mekar dan gugur saat waktunya tiba, dalam irama sang waktuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H