Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Renung Minggu] Tentang Kekuatiran

31 Mei 2020   13:37 Diperbarui: 31 Mei 2020   13:43 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"The 'loneliest generation' gets lonelier" || businessinsider.com

Berusaha menenangkan diri dan mencari cara bagaimana menghapus atau menghilangkan rasa kuatir memang merupakan upaya yang umum kita lakukan. Menenangkan diri dengan menarik nafas dalam, menahannya dalam hitungan detik dan kemudian melepaskannya, merupakan salah satu teknik menenangkan diri. 

Mengalihkan perhatian kita ke hal lainnya misalnya mendengar musik dan melakukan aktivitas fisik merupakan cara yang biasanya kita lakukan dengan maksud tidak memikirkan hal yang mengkhawatirkan tersebut.

Untuk sementara, cara atau teknik itu bisa menenangkan dan mengalihkan perhatian kita. Namun, beberapa saat kemudian, apalagi ketika kita dituntut untuk harus memikirkan hal yang mengkhawatirkan itu, maka kita sadar usaha-usaha kita tak mampu menghilangkan situasi dan perasaan kuatir secara permanen.

Kuatir adalah sesuatu hal yang manusiawi, namun kurang baik jika kita memeliharanya terus menerus. Lalu apa yang disarankan oleh puisi diatas untuk kita lakukan? Mari kita lihat bait selanjutnya.

Namun
Tak ada cara yang bisa kutempuh
Selain berdoa, pasrah berserah
Segala asa dan cita
Segala kuatir insani
dalam genggam tanganMu
Tuhan ...

Ketika kuatir melanda, cara paling utama dan ampuh adalah berdoa dan berserah pada Tuhan. Kuatir memang manusiawi, namun kita adalah manusia dengan segala kekurangan. Kita tak mampu menghadapi semua problema hidup. Yang kita butuh hanya 1, yaitu kuasa dari Tuhan yang dapat kita peroleh dengan berdoa dan pasrah berserah pada otoritas Tuhan. Penuh keyakinan, bukan memaksa Tuhan menuruti kehendak kita.

Bagi umat Kristiani, Alkitab memberikan penegasan soal menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan, misalnya dalam 2 nats berikut:


1 Petrus 5:7 (TB)
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."

Mazmur 55:23 (TB)
Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.

So, tunggu apa lagi? Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada Tuhan dalam doa dan permohonan. 

Ketika kita menyerahkan dengan ikhlas, berarti kekuatiran itu, bukan milik kita lagi, melainkan milik Tuhan atau dalam kekuasaan Tuhan. Kecuali jika kita tak iklas menyerahkan.....

Tetap semangat jalani hidup. Ora et Labora.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun