"Ditinggal Kekasih, Agnes Monica Mencari Surga!"

Apakah Kita Juga Mencari Surga? ||                                                                          

Di mana letak surga itu, biar ku gantikan tempatmu denganku.  
Adakah tangga surga itu, biar ku temukan untuk bersamamu.

Demikian bagian refrein lagu berjudul "Tanpa Kekasihku" yang dilantumkan dengan merdu penuh penjiwaan oleh Agnes Monica, seorang diva musik Indonesia yang kini top dengan nama keren go-global-nya: Agnez Mo.  Lagu yang dirilis dalam album Whaddup A ini berkisah tentang seorang yang kehilangan kekasih. Hal ini nampak dari lirik pembuka: 

"Langit tak begitu gelap. Hujan tak juga reda. Ku harus menyaksikan cintaku terenggut tak teselamatkan"

Kekasih hati tega pergi saat cinta sedang bersemi, saat cinta betah di hati. Membuat diri ingin mengejar kemanapun kekasih hati pergi. Termasuk ke negeri jauh entah dimana bernama surga.  Adakah tangga menuju surga, hingga diri bertemu kekasih hati atau jika mungkin, berganti tempat. 

Begitu kira-kira jika lirik dalam bait pembuka hingga bait refrein lagu "Tanpa Kekasihku" dituliskan kembali. Intinya, lagu ini mau mengisahkan sebuah kehilangan yang sangat menyayat hati.

Umat Kristiani, hari ini merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih atau Yesus Kristus ke surga. Tulisan ini hendak merefleksikan kenaikan Yesus berangkat dari lagu Agnez Mo di atas. Namanya lagu, tentu saja tidak bisa langsung diartikan bahwa Agnez benar ditinggal kekasih. Lagu ini, bagi saya sangat menginspirasi. 

Baca juga : Idul Fitri, Kenaikan Isa Almasih, dan Memoria Passionis

Meski tak sama persis, namun kisah kehilangan kekasih dalam lagu yang dilantumkan Agnez Mo tersebut memiliki kesamaan kisah dengan kenaikan Yesus. Dimana kesamaannya? 

Pertama, seperti halnya lagu di atas berkisah tentang kehilangan kekasih, kenaikan Tuhan Yesus juga merupakan kisah kehilangan kekasih hati. Yesus bagi umat Kristiani sering disebut juga kekasih hati atau kekasih jiwa. 

Perbedaannya adalah, kehilangan kekasih dalam lagu Agnez, adalah kehilangan karena kematian. Sementara kehilangan kekasih jiwa dalam peristiwa naiknya Yesus ke Surga adalah kehilangan sesudah kematian dan kebangkitan. Jadi bukan kehilangan karena mati. Yesus naik ke Surga adalah peristiwa agung yang membawa berkat bagi manusia. 

Perbedaan lainnya adalah, kenaikan Yesus ke surga tidak membawa kesedihan melainkan pengharapan dan sukacita.