Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Mewabah, Webinar dan Webkusi di Masa Pandemi, Ini Datanya!

11 Mei 2020   00:00 Diperbarui: 11 Mei 2020   00:32 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
| Kumpulan data pencarian kata webinar dan webkusi serta padanannya|diolah dari google.com/search| 

Dalam seminggu ini, setiap hari saya menerima pesan WhatsApp berisi undangan mengikuti acara cakap-cakap online yang belakangan ngetren dengan  sebutan Webinar atau Webkusi. Seminar atau diskusi dengan memanfaatkan jaringan  internet. 

Webinar dan webkusi bukanlah istilah dan aktifitas baru, yang nanti muncul disaat pandemi Covid-19 dan menjadi pilihan aktifitas seminar berhubung adanya kebijakan social distancing dan physical distancing serta kewajiban #DiRumahAja.  Webinar dan webkusi ternyata telah lama menjadi istilah sekaligus aktivitas warganet.  Namun, aktivitas tersebut mewabah dimasa pandemi Covid-19.

Saya melakukan penelitian kecil untuk melihat sejauh mana perkembangan aktivitas webinar dan webkusi sepanjang tahun ini secara kuantitatif. Metodenya dengan menggunakan fasilitas penelusuran Google (google search).  Hehehe, metode sederhana dan praktis untuk mendapatkan data "wabah positif" saingannya Covid-19. Asumsinya, tingkat aktivitas webinar dan webkusi bisa ditunjukan dengan penggunaan kedua kata tersebut di dunia daring/online.

Ternyata hasilnya diluar dugaan saya. Saya hanya berhipotesis ada kenaikan di sebulan terakhir ini, tapi tidak sampai menduga bahwa kenaikannya sebesar data yang saya dapatkan. 

Hasil pencarian kata via Google search untuk kata "webinar" adalah sebagai berikut:

  1. Periode  7 Januari - 7 Februari: 29.300 hasil
  2. Periode 8 Februari - 8 Maret: 16.200 hasil
  3. Periode 9 Maret - 9 April: 36.800 hasil 
  4. Peride 10 April - 10 Mei: 229.000 hasil

Di periode 10 April-10 Mei (1 bulan terakhir), kata webinar banyak digunakan, aktivitas webinar meningkat dan pemberitaannya meningkat juga. Ketika alat pencarian saya rubah dari "semua" menjadi "berita" hasilnya adalah untuk periode 10 April-10 Mei, terdapat 10.400 berita  tentang Webinar. Jika dibagi 30 hari maka akan kita dapatkan nilai rata-rata perhari. Hasilnya adalah 346,7  kita bulatkan saja 347. Artinya, sepanjang 10 April sampai hari ini 10 Mei, rata-rata dalam 1 hari di Indonesia ada 347 berita online tentang Webinar, sebuah angka yang bagi saya fantastis.

|
| "Berita tentang Webinar 10 April-10 Mei 2020" | google.com/search | 

Hasil pencarian dengan keyword "webinar" ternyata berbeda jauh dengan keyword "webkusi", yang untuk Peride 10 April - 10 Mei hanya ada 162 hasil. Tapi rupanya jumlah yang kecil tersebut dikarenakan warganet termasuk jurnalis atau penulis artikel online lebih akrab dengan istilah lainnya yang sama pengertiannya dengan webkusi, yaitu diskusi online dan diskusi daring. Ketika keyword yang digunakan adalah diskusi online, maka data  untuk Peride 10 April - 10 Mei  hasilnya berbeda jauh. 

  1. Hasil penelusuran dengan frasa "diskusi online" untuk Peride 10 April - 10 Mei: 194.000 hasil.
  2. Hasil penelusuran dengan frasa "diskusi daring" untuk Peride 10 April - 10 Mei:   37.900 hasil.

| Kumpulan data pencarian kata webinar dan webkusi serta padanannya|diolah dari google.com/search| 
| Kumpulan data pencarian kata webinar dan webkusi serta padanannya|diolah dari google.com/search| 

Dapat kita simpulkan penggunaan frasa "diskusi online" masih lebih disenangi warganet dibanding "diskusi daring" dan "webkusi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun