Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Harus Bosan?

8 Mei 2020   17:32 Diperbarui: 8 Mei 2020   17:52 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"home is where the love is" | weheartit.com  

Lebih sebulan hidup tak normal, terkurung dalam sangkar, terpasung pandemi tiada henti. 

Ah, teringat aku penggalan lirik lagu: "meski sangkarku terbuat dari emas, lebih baik kuhidup di hutan luas, kumau bebas, bebas di alam ini ..."

Kumau bebas,  menyusuri jalanan,  kunjungi lokus demi lokus,  untuk perkara penyambung hidup.  Bebas bertemu sapa,  kongkow bergerombol berteman cangkir kopi,  sambil berbagi kisah... 

Kumau bebas, tapi tak perlu bosan...  Karena, "lebih baik di sini rumah kita sendiri."  Lagi lirik lagu mengingatkan.  Dirumah, mengapa harus bosan?  Dirumah, kau bebas,   ada cinta, ada doa,  ada tawa,  dan  ada mereka merindu cinta yang lama kau lupakan karena kau bebas... 

Mengapa harus bosan? Di rumah ada kopi! Mari ngopi dengan bebas.  

Mengapa harus bosan? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun