Tuhan...
Terimakasih kau menciptaku indah mulia diantara deretan planet lainnya
Indah kau cipta diriku dalam harmoni dengan sang mentari, rembulan dan kilau bintang
Indah saat kukandung hijau daun dan rerumputan,
    berpadu bunga warna warni Â
    hidup damai bercumbu mesra dengan kawanan satwa
Indah saat ku dengar merdu kicauan aneka burung, pun raungan juga tangisan aneka hewan
Mulia saat kutau aku dihuni homo sapiens cerdas dan bijak mengatur irama seimbang ekosistem
Penciptaku...
Meski usiaku makin menua, aku tak sudi kau kiamatkan
Aku tak rela mereka yang hidup ataupun mati kan ikut hancur bersamaku
Meskipun mereka sering membuat tubuhku sakit dan nafasku sesak oleh polusi entah di darat pun di laut dan udara
Meskipun mereka sering berisik membuat telingaku bising
Meskipun mereka sering tak bijak dan lupa diri bahkan berontak karena ambisi hingga saling bunuh
Meskipun mereka  tak kunjung sadar hanya aku satu-satunya tempat yang kau cipta
untuk mereka menyambung hidup dan takkan mungkin Kau cipta lagi bumi yang lain
Tuhan ...
Ampuni mereka yang menghuniku
Buatlah mereka menjadi sadar bahwa akulah ibu mereka yang merawat mereka
Bahwa akulah satu-satunya yang Kau  ciptakan tuk menjadi rumah mereka
Aku tahu Engkau punya segala kuasa
Buatlah mereka menjadi sadar tiada gunanya untuk serakah
Buatlah mereka menjadi sadar bahwa aku meskipun besar dan kuat gagah
namun aku seperti juga mereka punya batas kemampuan
Mampukan mereka, sedikit saja berbuat untuk harmoni ciptaanMu
Penciptaku ...
Meski aku terkadang gusar dan bahkan marah
tapi aku sungguh masih mencintai mereka...
Kasihani mereka yang Kau ciptakan
Beri mereka waktu untuk sadar dan ubah perilaku
hingga akhirnya mereka mampu memberi cinta pada diriku
sedikit saja.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H