Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa

18 April 2020   13:56 Diperbarui: 18 April 2020   13:56 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bibir komat kamit
Mata menutup rapat
Kepala tunduk tak berdaya
Lutut sujud mencium tanah
Rasa dan pikir melayang ke arah sorga sana singgasana Sang Khalik
 

Sadar ....
Raga dan jiwa ini ada Yang Punya
Ada Dia yang sanggup bri hidup pun mengambilnya kembali
Yang sanggup 'bri roti puaskan lapar pun air penyembuh haus
Ada Sang Khalik Pengatur Hidup
Yang siap dengar keluh kesah 

Tak perlu rayuan
Tak perlu paksaan, apalagi rupiah...
Hanya nurani tulus memohon
Dalam renung khusuk berharap tolongan
Meski tanpa nada tanpa suara
Hanya hati yang bisikan kata
Penuh pinta dan harap... 

Ucapkan "Amin" tanda yakin
Untuk sebuah DOA... 

(Tondano, 30 Maret 2018)
www.meidytinangon.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun