Mohon tunggu...
Meidiany Rava
Meidiany Rava Mohon Tunggu... Editor - Personal Blog

Saya adalah mahasiswa jurusan Teknik Elektromedis yang memiliki minat dalam pengembangan teknologi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Profesi Elektromedis: Memaksimalkan Potensi Sesuai Standar Nasional

28 November 2024   23:07 Diperbarui: 28 November 2024   23:38 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Sincerely Media on Unsplash       

Profesi elektromedis memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung keberlangsungan layanan kesehatan modern. Dalam era teknologi yang terus berkembang, kebutuhan akan tenaga elektromedis yang kompeten dan profesional semakin meningkat. Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Kesehatan Indonesia mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/314/2020 tentang Standar Profesi Elektromedis.

Regulasi ini bertujuan untuk memberikan pedoman yang jelas bagi para praktisi elektromedis, mulai dari standar kompetensi, etika profesi, hingga kualifikasi pendidikan yang harus dipenuhi. Dengan adanya standar ini, diharapkan para elektromedis dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pengelolaan alat kesehatan serta menjamin keamanan dan kenyamanan pasien.

Namun, penerapan standar ini tidak luput dari berbagai tantangan. Mulai dari kesenjangan antara regulasi dan praktik lapangan, kurangnya pemahaman di kalangan mahasiswa maupun tenaga elektromedis, hingga keterbatasan sumber daya yang tersedia di berbagai fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, memahami isi dan tujuan dari regulasi ini menjadi langkah awal yang penting untuk membangun profesi elektromedis yang lebih kuat dan terpercaya di masa depan.

Urgensi Standar Profesi Elektromedis

1. Isi Utama Permenkes 314/2020

Permenkes Nomor HK.01.07/MENKES/314/2020 menetapkan standar yang menjadi pedoman utama dalam menjalankan profesi elektromedis. Beberapa poin penting dalam regulasi ini meliputi:

  • Kualifikasi Pendidikan dan Kompetensi
    Elektromedis harus memiliki latar belakang pendidikan minimal Diploma III Elektromedis, dengan kompetensi yang mencakup pengelolaan, pemeliharaan, dan perbaikan alat kesehatan sesuai standar teknis yang berlaku.

  • Etika Profesi
    Setiap elektromedis diwajibkan menjunjung tinggi prinsip etika, seperti menjaga kerahasiaan data pasien, bekerja secara profesional, dan mematuhi aturan hukum yang berlaku.

  • Tanggung Jawab Profesi
    Tugas elektromedis tidak hanya sebatas memastikan alat kesehatan berfungsi optimal, tetapi juga berperan dalam mendukung keselamatan pasien melalui penerapan teknologi medis yang tepat.

  • Registrasi dan Sertifikasi
    Elektromedis wajib memiliki sertifikat kompetensi dan teregistrasi sesuai dengan ketentuan pemerintah, guna menjamin akuntabilitas dan profesionalisme.

2. Pentingnya Standar Profesi dalam Dunia Elektromedis

Keberadaan standar profesi ini menjadi fondasi penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Dengan adanya standar, elektromedis dapat bekerja secara konsisten dan terarah, sehingga:

  • Pasien Merasa Aman
    Alat kesehatan yang dikelola dengan baik mengurangi risiko kesalahan teknis yang membahayakan pasien.
  • Efisiensi Rumah Sakit Meningkat
    Elektromedis yang kompeten membantu mengurangi downtime alat kesehatan, sehingga layanan kesehatan berjalan lebih optimal.
  • Profesionalisme Diakui
    Dengan sertifikasi dan kompetensi yang sesuai, elektromedis memperoleh pengakuan sebagai tenaga ahli di bidangnya, baik di tingkat nasional maupun internasional.

3. Tantangan dalam Penerapan Standar

Meskipun penting, penerapan Permenkes 314/2020 di lapangan menghadapi sejumlah kendala, seperti:

  • Keterbatasan Sumber Daya
    Tidak semua fasilitas kesehatan memiliki tenaga elektromedis yang memenuhi standar atau alat yang memadai untuk pelatihan.
  • Kurangnya Sosialisasi
    Banyak praktisi dan mahasiswa elektromedis yang belum sepenuhnya memahami isi dan implikasi regulasi ini.
  • Kesenjangan Wilayah
    Di daerah terpencil, akses terhadap pendidikan dan pelatihan masih terbatas, sehingga sulit menghasilkan elektromedis yang memenuhi kualifikasi.

4. Peluang untuk Meningkatkan Profesi Elektromedis

Di tengah tantangan, terdapat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas profesi elektromedis, seperti:

  • Penguatan Pendidikan Elektromedis
    Kurikulum di institusi pendidikan harus terus diperbarui agar sesuai dengan perkembangan teknologi dan regulasi yang berlaku.
  • Pengembangan Teknologi Pelatihan
    Pemanfaatan simulasi alat kesehatan berbasis teknologi dapat menjadi solusi untuk pelatihan di daerah yang sulit mengakses alat medis secara langsung.
  • Kolaborasi dengan Industri
    Kemitraan dengan perusahaan alat kesehatan dapat membantu elektromedis mengembangkan kompetensi teknis yang relevan dengan kebutuhan lapangan.
  • Sertifikasi Berbasis Digital
    Penerapan sertifikasi berbasis teknologi digital dapat mempermudah proses registrasi dan validasi kompetensi elektromedis di seluruh wilayah Indonesia.

Perbandingan Standar Profesi Elektromedis Indonesia dengan Internasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun