Dalam beberapa tahun terakhir, peran mahasiswa teknik elektromedis menjadi semakin penting di tengah pesatnya perkembangan teknologi medis. Dengan semakin banyaknya alat kesehatan canggih yang digunakan di rumah sakit, kebutuhan akan tenaga profesional yang mampu memahami dan merawat teknologi tersebut menjadi krusial. Namun, meskipun peran mereka esensial, masih banyak mahasiswa elektromedis yang belum sepenuhnya menyadari tantangan besar yang akan dihadapi saat terjun ke dunia kerja.
Banyak dari mereka mungkin merasa bahwa lulus dengan nilai baik sudah cukup untuk sukses dalam karier ini. Padahal, selain aspek akademis, ada faktor-faktor lain yang tak kalah penting. Misalnya, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat, pemecahan masalah secara mandiri, serta keterampilan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak dalam lingkungan rumah sakit. Terlebih lagi, dalam profesi yang serba cepat dan penuh tekanan ini, menjaga keseimbangan antara kesehatan mental dan performa kerja menjadi tantangan tersendiri.
Lalu, bagaimana caranya mempersiapkan diri menghadapi tantangan-tantangan tersebut? Salah satu pendekatan yang dapat diadopsi adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam buku The 7 Habits of Highly Effective People karya Stephen Covey. Kebiasaan-kebiasaan ini dapat membantu mahasiswa elektromedis untuk lebih terstruktur, efektif, dan siap menghadapi dunia profesional. Dengan memulai dari diri sendiri dan membangun fondasi kebiasaan yang kuat, kamu dapat memaksimalkan potensimu sebelum benar-benar terjun ke lapangan.
Apa Itu Elektromedis?
Sebelum kita masuk lebih dalam, mari kita pahami dulu apa itu teknik elektromedis. Secara sederhana, teknik elektromedis adalah ilmu yang berfokus pada pengelolaan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat medis di rumah sakit. Seorang elektromedis bertanggung jawab memastikan bahwa alat-alat medis yang digunakan untuk diagnosis dan perawatan pasien berfungsi dengan baik dan aman. Ini berarti seorang elektromedis perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang teknologi medis, sistem elektronik, serta keterampilan troubleshooting.
Seorang elektromedis sering dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti :
- Teknologi yang terus berkembang: Dunia medis mengalami inovasi yang cepat, sehingga kita perlu terus belajar.
- Tekanan waktu: Ketika peralatan medis rusak, pemecahan masalah harus cepat agar layanan rumah sakit tidak terganggu.
- Kerja sama tim: Elektromedis harus berkoordinasi dengan dokter, perawat, dan teknisi lain, artinya keterampilan komunikasi sangat penting.
Penerapan The 7 Habits of Highly Effective People dalam Dunia Elektromedis
Nah, berikut 7 kebiasaan efektif yang bisa kamu terapkan sebagai mahasiswa elektromedis untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.
1. Be Proactive (Bersikap Proaktif)
Sebagai mahasiswa elektromedis, sikap proaktif berarti kamu tidak hanya menunggu tugas atau kesempatan datang, tetapi kamu mengambil inisiatif. Misalnya, kamu bisa mulai mencari tahu tentang perkembangan teknologi medis terbaru, mengikuti seminar-seminar teknis, atau bahkan menawarkan diri magang di rumah sakit. Proaktivitas akan membuka banyak peluang untuk belajar dan memperluas jaringanmu di dunia elektromedis.
2. Begin with the End in Mind (Mulai dengan Tujuan Akhir)
Tujuanmu sebagai mahasiswa elektromedis mungkin adalah menjadi profesional yang handal di bidang ini. Namun, untuk mencapai itu, kamu perlu punya visi jangka panjang. Misalnya, mulailah dengan membayangkan dirimu 5 tahun ke depan, bekerja sebagai seorang elektromedis di rumah sakit besar. Apa yang kamu perlukan untuk sampai ke sana? Apakah kamu sudah mempelajari teknologi yang relevan? Menyusun peta karier yang jelas akan membantu fokus dalam pengembangan skill selama masa kuliah.
3. Put First Things First (Dahulukan yang Utama)
Prioritasi adalah kunci untuk produktivitas. Sebagai mahasiswa, tugas-tugas kuliah dan proyek bisa terasa overwhelming. Tapi kamu bisa mulai dengan mengidentifikasi mana yang paling penting untuk mendukung masa depanmu. Apakah kamu perlu lebih mendalami materi tentang peralatan medis? Atau mungkin menguasai teknik troubleshooting? Dengan mendahulukan hal-hal yang memiliki dampak jangka panjang, kamu akan lebih siap menghadapi dunia kerja.
4. Think Win-Win (Berpikir untuk Kemenangan Bersama)
Dalam profesi elektromedis, kamu akan sering bekerja dalam tim. Dengan berpikir win-win, kamu tidak hanya memikirkan kesuksesan dirimu sendiri, tetapi juga berusaha membangun hubungan yang positif dengan orang lain — entah itu dengan dosen, teman kuliah, atau rekan kerja nanti. Selalu mencari solusi yang saling menguntungkan akan membangun reputasi sebagai profesional yang dapat diandalkan.
5. Seek First to Understand, Then to Be Understood (Mengerti Terlebih Dahulu, Baru Dimengerti)
Kebiasaan ini mengajarkan pentingnya komunikasi yang baik. Di dunia elektromedis, memahami kebutuhan pasien, dokter, atau teknisi lain sebelum memberikan solusi adalah hal yang sangat penting. Sebagai mahasiswa, biasakan untuk mendengarkan lebih banyak daripada berbicara. Ketika kamu memahami masalah dengan jelas, kamu akan lebih mudah menemukan solusi yang tepat.
6. Synergize (Bersinergi)
Bekerja sama dengan orang lain tidak hanya menambah efisiensi, tetapi juga meningkatkan hasil kerja. Di dunia kerja nanti, elektromedis akan sering berkolaborasi dengan berbagai pihak — mulai dari teknisi mesin hingga dokter spesialis. Mulai sekarang, bangun kemampuanmu untuk bekerja dalam tim dan belajar dari perbedaan pandangan. Sinergi akan menciptakan solusi yang lebih inovatif dan efektif.
7. Sharpen the Saw (Asah Gergaji)
Kebiasaan terakhir ini mengingatkan kita pentingnya pembaruan diri. Sebagai mahasiswa elektromedis, pembelajaran tidak berhenti di bangku kuliah. Teruslah asah kemampuan teknis dan soft skills-mu, baik itu melalui kursus tambahan, pelatihan, atau membaca literatur terbaru. Dengan terus mengasah gergaji, kamu akan selalu siap menghadapi tantangan baru di dunia profesional.
Keterampilan yang Perlu Dikembangkan
Selain menerapkan 7 kebiasaan efektif, kamu juga bisa mengasah keterampilan lain yang penting sebagai mahasiswa elektromedis:
- Pemecahan Masalah (Problem-Solving Skills): Dalam menghadapi peralatan medis yang kompleks, kemampuan troubleshooting sangat penting.
- Teknologi Medis: Pahami secara mendalam alat-alat medis modern dan teknologi yang mendukungnya.
- Keterampilan Komunikasi: Mampu berkomunikasi dengan baik dengan dokter, teknisi lain, dan bahkan pasien sangatlah krusial.
- Manajemen Waktu: Mengelola waktu dengan baik untuk menangani perbaikan alat dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas.
- Kerja Tim: Kemampuan untuk bekerja dengan berbagai departemen dalam rumah sakit akan membuat pekerjaan lebih lancar dan hasil lebih baik.
Memaksimalkan potensi sebagai mahasiswa elektromedis bukan hanya soal mendapatkan nilai bagus atau lulus tepat waktu, tetapi bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dari The 7 Habits of Highly Effective People, kamu bisa membangun keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk menjadi seorang elektromedis yang proaktif, memiliki fokus pada tujuan, mampu bekerja dalam tim, serta selalu siap untuk belajar dan berkembang. Mulailah dari sekarang, bangun kebiasaan-kebiasaan yang mendukung pertumbuhanmu, dan persiapkan dirimu untuk menjadi bagian penting dari dunia medis yang dinamis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H