Mohon tunggu...
Lilin
Lilin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Perempuan penyuka sepi ini mulai senang membaca dan menulis semenjak pertama kali mengenal A,I,u,e,o

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpi yang Mati

22 Agustus 2023   17:22 Diperbarui: 22 Agustus 2023   17:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari-hari menyibak mimpi
Membuang jauh-jauh selimut
Di muara angan-angan
Menyusuri jalanan kering tempat daun lelah menghabisi diri

Mendapati bayangan bundar pada wajah anak-anak yang saat ini dalam gendongan
Menyelami riak gelombang pasang surut kehidupan
Meski tubuh basah kuyup
Angin berkesiur menerbangkan aroma tubuh

Gelisah terhidang di sepiring nasi
Nyeri melewati kerongkongan
Terasa keras menikam ulu jantung
O, tuhan tak apalah mimpi ini kubunuh sendiri
Esok 'kan hidup kembali di wajah anak-anak ini

Surabaya, 22 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun