Apakah Kau Sudah Berubah Menjadi Baik?
Seperti yang kaulihat, aku selalu saja baik
Tak pernah ndeprok ngedog di pangkuanmu
Kekasih sedang menanggalkan baju yang kukenakan
Mengulik-ulik borok yang baunya belum sewangi kemangi
Membuatku ingin muntah namun bukan karena perut kenyang
Jiwa dan batok kepalaku sedang berbunyi dug-dug jes owok-owok pyar
Suara itu terdengar dari orang yang kemarin kupungut dari bantaran kali
(percayalah saat ini coba aku poles menjadi permata)
Lalu, tidak adakah pertanyaan selain ini "siapa dan sewangi apa bau mulutnya?" Sementara bercumbu mulut selalu aku pelajari untuk menjadi lebih lihai
Bukankah ia menyenangi dompetnya terus tersenyum bersanding dengan bapak-bapak berwarna merah?
Aku bisa saja menipu orang-orang dengan bibir berbunga sedikit
Lalu mengunci kamar dan dihujani api bertubi-tubi
Maka anak sebatang kara di dunia perantauan ini akan terpanggang kering beserta borok-borok menahunnya
Sudah itu akan berhasil, tak usah mempertanyakan
Apakah aku telah berubah menjadi baik?
Aduh-aduh bagaimana bisa
Sementara mata dan mulut yang menelanjangiku masih sama--durjanya
Surabaya, 12 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H