Mohon tunggu...
Lilin
Lilin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Perempuan penyuka sepi ini mulai senang membaca dan menulis semenjak pertama kali mengenal A,I,u,e,o

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Abadi

31 Oktober 2021   18:20 Diperbarui: 31 Oktober 2021   18:25 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Selamat tidur, Sayang."

ABADI

Meski kemarin dulu kita berpetualang. Kau tertawan di kanan dan aku berurai sedih di kiri. Namun malam ini kanan-kiri kulihat banyak pohon cemara.

Dan percayalah, pagi esok kuhanya ingin naik ke puncak gunung tinggi-tinggi sekali. Agar jatuh cinta tidak lagi merasakan takut, dari jatuh berkali-kali.

Seperti janji-janji yang menidurkanmu sepanjang perjalanan, meninabobokan. Cukuplah puas bermain-main dalam buaian kanan dan kembali bersemangat pulang. 

"Cinta tidak pernah mengerti letih, dan kehilangan tidak perlu dicatat setiap hari bukan?"

Malam ini aku tak ingin menghitung untung rugi dari perpisahan. Karena satu keuntungan telah kutanam di puncak gunung dan abadi. Adalah kamu.

Surabaya, 31 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun