Mohon tunggu...
Meida Handayani
Meida Handayani Mohon Tunggu... Bankir - call me cumey

you can do it, if you do

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Repress Diri Perbaiki IP

2 Desember 2021   22:35 Diperbarui: 2 Desember 2021   22:54 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IP atau Indeks prestasi terkadang menjadi hal terpenting dalam penilaian akademik di perguruan tinggi. Akan tetapi, menurunnya nilai mahasiswa dapat terjadi karena berbagai faktor. Biasanya permasalahan pribadi yang kerap terjadi, seperti bertengkar dengan keluarga, bertengkar dengan pasangan atau sahabat, dan memiliki problematika dengan dosen. Saat itulah, individu mengambil tindakan salah dan menyebabkan permasalahan baru, sehingga berdampak buruk dengan kuliahnya.

Ketika mengalami permasalahan rumit, sebagian orang pasti ingin sendiri. Berbeda dengan itu, sebagian lainnya pun malah mengambil jalan salah, seperti bolos kuliah karena memiliki masalah dengan dosen, atau bahkan lebih membahayakan dirinya misalnya minum-minuman keras atau menggunakan narkoba-biasanya lebih cenderung dengan konflik keluarga.

Apapun penyebabnya, permasalahan memang menyisakan penyesalan yang selalu datang belakangan. Oleh karena itu, jangan hanya perasaan negatif yang muncul ketika masalah datang sehingga mengganggu jalan pikiran dan mengakibatkan dengan kurangnya konsentrasi belajar.

Apabila nilai sudah terlanjur menurun akibat permasalah yang terjadi, ada pula berbagai cara untuk menanggulanginya, terutama dengan repress diri untuk memperbaiki IP. Repress itu merupakan salah satu cara untuk membalikkan mood dengan menekankan hal positif dalam diri, misalnya sublimasi dengan hal-hal yang membuat diri kalian happy.

Dukungan sosial dan hobby pun bisa menjadi alternatif kedua yang dapat membantu melupakan masalah.  Pada dasarnya kesedihan dan permasalahan itu tidak boleh dipendam sendiri.  pikiran yang sudah negatif akan merambat ke hal negatif lainnya. Maka harus bertemu dengan seseorang sehingga pikiran dapat teralihkan.

Bisa juga dengan menghadapi masalah itu dengan baik dan dewasa. Mahasiswa itu bukan anak-anak lagi yang menyelesaikan permasalah dengan cara berdiam diri. Maka hadapilah,  selayaknya orang dewasa.

Selanjutnya, untuk mengatasi permasalahan dengan dosen, kalian harus saling memahami dan berkomunikasi dengan baik. Jika tidak suka dengan cara mengajarnya atau tidak dapat memahami apa yang diajarkannya, bahkan mendapatkan nilai jelek dari mata kuliah yang diampunya, katakan langsung dan carilah solusi yang baik untuk keduanya. Akan tetapi pada dasarnya nilai yang diberikan dosen bukan hanya dari proses pelajaran atau hasil ujian yang diberikannya. Melainkan sikap pribadi terhadap dosen yang mengampu mata kuliah.

Kemudian, saat belajar atau ujian yakinkan diri untuk mendapatkan nilai yang terbaik dan jangan lupa untuk berdoa dan selalu beribadah. Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan umatnya.

 Sejatinya, masalah itu terjadi karena Tuhan memberikan pelajaran untuk seseorang supaya lebih baik lagi. Dalam hal tersebut dituntut kedewasaan seseorang dalam menerima apapun yang sudah terjadi dan menjadi jalan takdirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun