"Makanya cepet-cepet punya pasangan, supaya kondangan ga sendirian terus."
"Yah... lu sih jomblo."
"Udah umur segini lu belum punya pasangan? Serius?
"Kamu pintar, cantik, baik, menarik, kok masih jomblo?"
Apakah menjadi atau masih lajang pada usia tertentu selalu menjadi masalah atau harus dipermasalahkan?
Apakah dengan tidak menjadi lajang, tidak 'sendirian' lagi akan membuat hidup menjadi lebih baik dan bahagia?
Apakah dengan mempunyai pasangan, seseorang menjadi lebih bernilai dibanding seseorang yang belum punya pasangan?
Secara sadar atau tidak, ucapan-ucapan yang sering dilontarkan kebanyakan orang (Indonesia) yang memberi kesan "Masih Jomblo = Masalah" telah membentuk nilai tersendiri di lingkungan sosial kita, yang akhirnya muncul standar-standar keliru dan membuat sebagian besar kita kurang percaya diri, merasa kurang berharga, dan kurang bernilai sebagai orang yang masih jomblo atau belum punya pasangan. Â
Padahal, sebenarnya nih, jomblo atau tidak jomblo lagi, sudah menikah atau belum, masalah hidup pasti selalu ada! Kita tidak akan bisa hidup tanpa masalah dan punya pasangan bukanlah solusi untuk para jomblo, bahkan bisa jadi akan menambah masalah yang begitu ruwet dan membuat hidup menjadi tidak bahagia dibanding kehidupan waktu masih jomblo, lho. Hm..
Aku sendiri menulis hal ini bukan karena aku sering 'dibecandai' karena aku masih jomblo. Aku mempunyai sahabat dekat yang supportif, berpikiran terbuka-positif. Ya, teman dekat, sahabat memang harus dipilih dengan selektif! Banyak orang yang aku saksikan 'dibecandai' karena dia masih jomblo dan kebanyakan dari mereka jadi kurang merasa berharga, yang akhirnya mereka jadi kurang bahagia. Padahal semestinya gak gitu! Prihatin!
Faktanya, ada banyak sekali alasan yang bisa bikin kita bahagia walaupun masih jomblo. Banyak hal yang bisa kita lakukan selagi masih lajang yang tidak bisa dilakukan waktu kita sudah punya pasangan, atau tidak bisa maksimal dilakukan apabila kita sudah punya pasangan.Â