Mohon tunggu...
Meicky Shoreamanis Panggabean
Meicky Shoreamanis Panggabean Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis biografi BTP dan Munir

www.gurupenulis.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok’s Haters di Media Sosial

2 Maret 2015   19:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:16 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya punya hobi aneh:Gemar mengikuti orang picik di Twitter. Jumahnya paling 1 atau 2. Kadang dunia saya agak membosankan. Keluarga dan  teman sekerja otaknya lurus semua. Kelamaan dikelillingi orang waras kadang bikin bête. Saya  butuh yang nyentrik plus gila. Cuma sebentar kok, hanya  untuk buang bosan.

Dari kemarin seorang Ahok’s hater ribut,”Begini nih gubernur bersih ? Bikin buku 30 milyar  pake uang rakyat ?”. Yaela.. Ternyata ini orang baca berita cuma judulnya aja. Dengan luar biasa ajaib, mereka juga mempersoalkan bahwa Ahok korupsi, Jakarta macet karena Ahok....Mereka  sibuk menanyakan hal-hal yang sudah dibahas  berkali-kali baik oleh orang awam   maupun para ahli, contoh: Mereka tetap ngamuk kenapa Jakarta banjir. Lha, Rotterdam butuh 200 tahun untuk mengatasi banjir. Ahok juga sudah diwawancara berkali-kali dan memberi jawaban.  Mereka masih menggugat kenapa miras dilegalkan, kok mesjid dirobohkan dan pemotongan hewan kurban dilarang (padahal Ahok sudah kelarifikasi fitnah tersebut dan ada di banyak media). Mereka mempertanyakan kenapa orang dukung Ahok padahal motor ngga boleh lewat Sudirman, dan mengajukan pertanyaan lain yang analisisnya sudah bertebaran di seluruh penjuru internet. Mereka dengan gamblang menunjukkan bahwa kita tinggal di era  smartphones namun dengan stupid people.SAH-SAH SAJA BERBEDA PENDAPAT, BAHKAN BERTENTANGAN PENDAPAT.OK-OK SAJA MENGGUGAT PEMIMPIN DAN MENYALAHKAN TAPI JIKA ITU DILAKUKAN UNTUK SEBUAH HAL YANG DUDUK PERKARANYA SUDAH JELAS...Hmmm....Butuh kegilaan dan kebodohan stadium 4 untuk melakukannya.

Di internet, kita bisa jadi siapa saja. Kita bisa ngaku   sebagai pemilik resto dengan   istri cantik walau aslinya adalah ahli mesin  yang sudah menduda 24 tahun. Kita bisa sok tahu. Kalo baik ya kita bisa tampil beneran baik atau pura-pura jahat. Untuk terlihat rupawan kita bisa pake aplikasi foto. Agar terlihat cerdas kita bisa riset dulu sebelum posting, sok-sokan pake bahasa asing walau untuk itu kita copy paste sampe pegel  di  Google Translate.

Dengan jumlah pilihan yang begitu banyak, menarik untuk melihat bahwa  Ahok’s haters memilih tampil apa adanya. Tak ada kesan sok tahu. Mereka begitu bangga dalam kepicikannya. Toh semua manusia adalah bodoh ketika lahir jadi kalo ternyata pas bertambah tua mereka  tetap bodoh, yahh…Mau gimana lagi, toh emang udah bego dari lahir.

Pertanyaan yang saya pengen tau apa jawabannya adalah:Apa ya namanya, orang yang yakin bahwa dia sedang berdakwah tapi di sisi lain juga tahu persis bahwa ia sesungguhnya sedang menipu ? Adakah nama khususnya?  Di dunia psikologi, misalnya ? Atau di bidang ilmu syaraf ? Kepribadian ganda ? Penyimpangan perilaku ? Nama spesifiknya apa ?

Entahlah.

Sementara ini, selagi saya belum tahu apa jawabnya, ijinkan saya untuk menamai mereka ‘Ahok’s haters’.

2 Maret 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun