Mohon tunggu...
mei bee
mei bee Mohon Tunggu... -

still working far away from city, monday to saturday, everyday in the jungle....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Whisky Sialann!!

11 Mei 2010   02:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:17 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

<!--[if !mso]> <! st1:*{behavior:url(#ieooui) } --> Tengah malam di tengah hutan [caption id="attachment_138256" align="alignright" width="130" caption="www.exclusivewhisky.com"][/caption] bersama segerombolan -entah pantas atau tidak ya dituliskan sebagai segerombolan karena kenyataannya kami hanyalah terdiri dari dua orang laki-laki setengah baya, seorang laki-laki muda, seorang perempuan cukup usia dan seorang lagi perempuan biasa yang terkadang terlihat memaksakan diri untuk menjadi luar biasa- orang yang tidak semuanya hampir dalam keadaan tidak layak untuk dituliskan memiliki kesadaran penuh, mampu berkata dan berfikir rasional, mengingat tumpukan kaleng bir, dua botol whisky, satu botol entah jenis alkohol apa itu namanya yang konon diimport langsung dari Italia dengan rasa seperti memakan daun pepaya ditambah pare mentah ditambah obat nyamuk -jujur : sok tahu modeON, belum pernah minum atau memikirkan untuk sedikit saja meminum obat nyamuk jadi sebenarnya hanya mengira-ngira saja- dua botol red wine buatan Bali, dua botol white wine yang biarpun mereka bilang manis tapi bagi sebagian orang lagi tetap terasa pahit dan tidak akan juga terlupakan satu kotak sake -sayangnya cuma satu-, minuman manis yang semakin manis akan semakin cepat membuat siapa saja yang sok-sokan kuat meminumnya -karena rasanya manis- akan tak sadarkan diri dalam sekejap. Buat kami para perantau -biasanya perantau diidentikan dengan orang-orang yang hijrah dari desa atau kota kecil ke kota besar tapi keadaan kami disini adalah sebaliknya- hidup di tengah hutan belantara walaupun dengan berbagai fasilitas yang diharapkan dapat membuat kami bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya mendapat jatah cuti dan kembali kepada hangar bingar buyarnya ibu kota adalah suatu pemutarbalikan seratus delapan puluh derajat. Beruntung -bersyukur sekali masih bisa menuliskan beruntung- pekerjaan yang luar biasa menggila terkadang dan biasanya sedikit dapat membantu melupakan semua kekotaan yang "terpaksa" ditinggalkan demi sesuap nasi dan segenggam berlian -istilah dari seorang teman- Berada di tengah-tengah laki-laki baik -di jam kerja ataupun di luar jam kerja- dalam arti baik sebaik-baiknya definisi orang baik namun karena terlalu baik dan baiknya itu terkadang menjadi teramat baik dengan mewujudkan apa saja setiap permintaan dari perempuan baik yang tau kalau dia berhadapan dengan orang baik yang akan selalu menjadi baik demi kebaikannya sendiri. Bertahan, berusaha dan kalaupun usaha itu gagal setidaknya sudah berusaha untuk bertahan dari setiap kebaikan yang terkadang terlalu baik itu memang tidak mudah. Tapi tampaknya ini bukan hanya urusan mudah atau tidak mudah, tapi lebih kepada mau atau tidak mau. Pilihlah! Hidup itu kan katanya pilihan, jadi jalan manapun yang akhirnya dipilih untuk ditempuh harus juga diterima segala kelebihan dan kekurangan yang nantinya akan ditemima. Bersama malam yang semakin memuncak ditemani berbagai macam alkohol dengan peringatan di atas 21 tahun is the legal one to consume dan kandungan alkoholyang paling sedikit 11%, akan tampak yang mana yang baik, yang mana yang pura-pura baik dan yang mana yang berusaha untuk "baik". Begitulah kami para perantau berusaha menghabiskan malam di akhir pekan, ketika kedudukan malam hampir tergeser ufuk pagi yang segera menjelang, kepala yang agak terasa berat dan mata yang maunya tertutup terus dan garis pemisah keramik di lantai yang sudah tidak bisa terlihat lurus lagi, saya hanya bisa berkata arghhh....whisky sialannnn!!!! -untuk yang kesekian kalinya-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun