Inovasi dapat membantu ekosistem kewirausahaan di Kota Batam untuk memiliki daya saing yang berkelanjutan dengan membantu pelaku usaha di Kota Batam untuk berpikir outside of the box dan menghasilkan produk atau jasa yang unik. Produk atau jasa yang unik akan menarik konsumen yang terus mencari sesuatu yang baru dan lebih baik dalam pasar. Selain itu, inovasi membantu pelaku usaha untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak mudah ditiru oleh kompetitor, dengan begitu pelaku usaha akan memiliki daya saing berkelanjutan.
Pelaku usaha dapat memanfaatkan inovasi teknologi terbaru dalam proses bisnisnya untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan yang memiliki daya saing berkelanjutan. Dengan memanfaatkan inovasi teknologi terbaru, pelaku usaha dapat mengembangkan produk atau jasa dengan efisien, lebih terjangkau, dan ramah lingkungan. Dengan ini pelaku usaha dapat membangun model bisnis berkelanjutan yang dapat beradaptasi dalam perubahan kondisi pasar. Beberapa teknologi terbaru yang mulai diterapkan pada banyak start-up adalah reservasi online, metode pembayaran dengan e-money, dan lain-lain.
Inovasi juga dapat membantu pelaku usaha membuat pasar baru dan mengembangkan usaha yang sudah ada. Dengan mengenali kebutuhan konsumen yang tidak terpenuhi dan mengembangkan produk atau jasa yang dibutuhkan konsumen, pelaku usaha dapat masuk dalam pasar baru dan membuat arus penghasilan yang baru. Hal ini tidak hanya membantu pelaku usaha mengembangkan bisnisnya, namun juga memberikan kontribusi pada perekonomian Kota Batam.
Pemerintah menyadari pentingnya inovasi dalam ekosistem kewirausahaan di Kota Batam untuk memiliki daya saing berkelanjutan. Oleh sebab itu, pemerintah menghadirkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kota Batam. Batamindo Industrial Park (BIP) adalah salah satu KEK yang menawarkan berbagai insentif dan fasilitas yang dapat menarik investasi dari luar, termasuk pembebasan pajak, pembebasan bea cukai, dan kemudahan akses transportasi dan jasa logistik. KEK menarik banyak perusahaan multinasional dan start-up untuk beroperasi di Kota Batam.
Pengembangan KEK dan pemanfaatan lokasi Kota Batam yang strategis menunjukkan pemerintah telah menerapkan konsep effectuation. Konsep effectuation atau konsep efektuasi merupakan ide atau keputusan yang strategis, berawal dari sumber daya yang tersedia untuk memilih tindakan yang mungkin dari pada tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan bisa juga dikatakan untuk pengembangan bisnis yang menekankan prinsip kewirausahaan untuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia.
Berikut merupakan bagaimana konsep efektuasi dapat diterapkan untuk mendukung mimpi besar Kota Batam sebagai basecamp start-up di Indonesia:
- Bird-in-hand. Memulai dengan apa yang ada. Misalnya memaksimalkan dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, para pengusaha di Batam dapat membangun bisnis yang sukses. Contohnya seperti memanfaatkan perusahaan Nongsa Digital Park (NDP) yang ada di Batam. Perusahaan start-up di Batam memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan menjadi bagian dari NDP. NDP merupakan KEK yang fokus pada pengembangan ekonomi kreatif digital di Batam.
- Affordable loss. Memulai usaha dengan risiko yang dapat diterima. Misalnya memulai bisnis dengan modal yang terjangkau, sehingga dapat menghindari risiko yang besar dengan memulai bisnis kecil dan berkembang secara bertahap. Contohnya seperti contohnya pada Dropbox yang dengan modal yang kurang lebih $15.000, semakin lama semakin berkembang dan pada akhirnya Dropbox memiliki lebih dari 600 juta pengguna di seluruh dunia.
- Patchwork Quilt. Jalin kolaborasi dan kemitraan. Contoh pada perusahaan NDP, NDP berkolaborasi dengan Apple, Amazon Web Service (AWS), dan Universitas RMIT Melbourne. Dengan berkolaborasi dengan perusahaan besar seperti Apple dan AWS dapat membuka peluang bagi pengembangan industri teknologi di Batam. Dan juga dengan berkolaborasi dengan Universitas RMIT Melbourne dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Batam dan membantu mengembangkan sumber daya manusia yang lebih terampil dan berkualitas.
- Lemonade. Memanfaatkan kondisi untuk menguntungkan perusahaan. Misalnya memanfaatkan tenaga kerja di Batam. Batam terkenal dengan luasnya lapangan pekerjaan dalam bidang ekonomi, tetapi untuk dalam bidang teknologi informasi (IT), Batam tergolong dikit dalam menyediakan lapangan pekerjaan tersebut, sehingga mahasiswa dengan lulusan IT merantau ke kota besar (contoh seperti Jakarta) untuk mencari peluang yang lebih besar. Tetapi sebagai contoh, NDP yang membangun kawasan ekonomi khusus yang fokus pada pengembangan ekonomi digital di Batam dapat menciptakan peluang bagi orang yang lulusan IT, sehingga perusahaan start-up dapat menciptakan peluang untuk memanfaatkan tenaga kerja terampil lebih luas, tidak hanya di bidang ekonomi, tapi di bidang IT dan lainnya.
- Pilot-in-the-plane. Memahami ruang lingkup bisnis agar dapat mengendalikan alur perusahaan lebih dalam dan juga fokus kepada apa yang bisa dikendalikan daripada apa yang tidak bisa dikendalikan.
Kehadiran start-up berbasis inovasi di Kota Batam dapat menjadi solusi masalah-masalah yang ditemukan di Indonesia antara lain:
- Masalah ketenagakerjaan. Start-up dapat memperluas lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja lokal. Selain itu, start-up dapat menjadi sarana peningkatan kualitas tenaga kerja lokal. Start-up dapat mengadakan program magang yang dapat diikuti Mahasiswa yang belum memiliki pengalaman kerja untuk mengasah kemampuan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
- Masalah sampah. Terdapat start-up jasa pengelolaan sampah yang mengelola sampah dengan teknologi terbaru agar pengelolaan dapat dilakukan secara efisien dan berkelanjutan. Perusahaan ini juga mengelola sampah menjadi energi.
- Masalah energi. Telah bermunculan start-up yang menyediakan solusi energi terbarukan seperti panel surya, inverter, dan lain-lain kepada perusahaan komersial untuk menggantikan energi tidak terbarukan.
- Layanan medis. Hewan peliharaan yang terluka namun tidak dapat diatasi dengan baik karena keterbatasan waktu, transportasi, dan informasi. Perusahaan start-up dapat menyediakan layanan pengiriman darurat medis melalui drone serta memberi arahan bagaimana cara menanganinya, dikarenakan hewan peliharaan yang tidak jinak (tetapi jinak pada pemiliknya) sehingga tidak mudah untuk membawanya ke klinik hewan terdekat.
Artikel ditulis berdasarkan opini pribadi penulis dari berbagai sumber. Penulis : Veronica dan Meiga Putri A.A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H