Ramai diberitakan di media massa, baik televisi, berita online, maupun di surat kabar di seluruh dunia tentang penyerangan di kantor pusat majalah satir Perancis Charlie Hebdo di Paris pada tanggal 7 Januari 2015 yang mencederai 10 orang dan menewaskan 12 orang termasuk seorang Polisi Muslim, dikatakan Media mereka di serang oleh Sekelompok Teroris yang terorganisir. CHARLIE HEBDO merupakan Media yang selalu membuat kartun Nabi Muhammad SAW dan menghina Umat Islam.
Saya disini tidak membenarkan penyerangan di Media Charlie Hebdo tetapi saya juga mengutuk tindakan yang menghina Umat Islam yaitu, pembuatan Karikatur Nabi Muhammad yang jelas jelas dalam Agama Islam dilarang memvisualisasikan seorang Rasulullah apalagi dibuat Karikatur yang tujuannnya menghina Umat Islam..
Mereka juga tahu umat muslim di Dunia memprotes, tetapi apa yang mereka katakan, bahwa itu adalah suatu kebebasan pers dalam sebuah Demokrasi. Apakah itu yang di katakan demokrasi dan kebebasan Pers? dengan cara menghina agama lain, dan juga mereka malah semakin menjadi-jadi dan seolah2 mereka menantang umat Islam di Dunia.
Tak ada pemuka agama lain yang menyerukan atau menentang perbuatan mereka bahwa suatu penghinaan itu harus dihentikan agar tidak menyulut suatu tindakan kekerasan di kemudian hari. Ancaman oleh suatu kelompok untuk akan menyerang media yang memuat kartun Nabi Muhammad SAWtidak mereka hiraukan dan malah akan memuat kembali Kartun Nabi Muhammad. Mereka tidak peka akan ketersinggungan Kaum Muslim di Dunia akibat tindakan mereka, mereka seolah-olah Cuek dengan pembenaran mereka bahwa itu adalah kebebasan Pers.
Banyak sekali diberitakan bahwa pembunuhan dilakukan berawal dari ketersinggungan, seperti berita berita kriminal yang hanya karena disebut bodoh bisa membunuh, hanya beradu tatapan mata seseorang bisa membunuh, hanya karena berludah sembarang terjadi pembunuhan, karena uang parkir seribu terjadi pembunuhan, mereka membunuh karena merasa dihina.
Apakah kami umat muslim di suruh Diam jika Rasul kami, Kitab Kami, Tuhan Kami menjadi bahan lelucon dan di hina kalian, semut saja mengigit bila diinjak, apalagi kami. Islam adalah agama cinta damai, tapi jika Islam diserangjangan harap kami diam, pasti kami akan melawan. Jika ingin dihormati hormati juga kami.Kalimat inijuga yang saya tulis di Facebook, tetapi ada yang tetap tidak mengerti akan hal ini seperti komentar Langit Quinn yang mengatakan bahwa bunuh2in aja orang yang menghina itu, demi kemuliaan Tuhan *tuhan yang mane? Dan dia penasaran memang balasan seperti apa yang dijalan oleh Islam? *kiranya Tuhan bersorak girang ataukah malah akan bergidik seram+nangis dengan manuisa yang membasmi manusia lainnya itu atas namanya ( Sifat tuhan dia samakan dengan sifat manusia) dan akhirnya dia mengatakan penghinaan agama+penodaan+penistaan, kan bisa dibawa kepengadilan, biar hukum yang bicara. Dia sudah kasih penjelasan dalam komentar facebook tetapi kelihatanya di tetap tidak mengerti, ya sudah tak perlu saya beri argumentasi yang lain karena akan sia-sia karena dia tetap tidak sepaham dengan maksud saya, Walaupun seorang teman Syamsul Rahman mengatakan kenapa menyudahi diskusinya dan tidak memancing argumen yang lain? Saya hanya bisa bilang cukup sudah komen dari saya, tak guna dilanjutkan selalu tidak sepaham, semoga Hidayah menghampirinya.
Pengadilan di dunia mana yang mau menyidangkan Media yang memuat penghinaan Nabi Muhammad SAW lewat Karikatur, yang ada pembelaan tentang kebebasan Pers dan mereka menganggap itu adalah Demokrasi ala mereka, dan Hukum Dunia yang mana yang berbicara, jika hal tersebut terus berulang dan tidak ada itikat untuk menghentikannya.
Adakah seruan para pemuka Agama lain untuk menghentikan pemuatan Karikatur yang menghina Agama Islam?, Adakah Pemimpin Negara Barat yang memberi sanksi atas penghinaan agama Islam?, Adakah Kepala Negara yang mengutuk Penghinaan Agama Islam?
Tetapi setelah adanya serangan terhadap Media CHARLIE HEBDO di Prancis, pemimpin negara banyak sekali yang mengutuk serangan tersebut, banyak sekali pemuka agama yang mengutuk serangan tersebut, bahkan seorang PAUS pun mengajak pemimpin Muslim mengutuk kekerasan atas nama Agama tetapi lupa mengajak untuk mengutuk penghina Agama Orang Lain. Padahal mereka yang memulai menyulut kemarahan umat Muslim, karena menghina Nabi Muhammad SAW dengan cara membikin Karikatur Rasulullah, karena itu pula mereka tidak jera untuk terus menghina umat Islam dengan terus memuat Karikatur Nabi Muhammad, lagi dan lagi.
Jika seorang PAUS mengajak pemimpin Muslim mengutuk kekerasan atas nama Agama maka Saya mengajak pemimpin Agama untuk mengutuk Penghina Agama orang lain.
Adil bukan? Tidak ada penghinaan dan tidak ada kekerasan. Walaupun saya menyadari Siapalah diri saya, ikut mengajak pemimpin Agama untuk mengutuk Penghina Agama Orang lain, paling tidak uneg uneg di kepala saya telah saya curhatkan lewat tulisan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H