Donald Trump akhirnya pulang ke Gedung Putih. Mantan Presiden AS ke-45 itu berhasil keluar sebagai pemenang Pemilu AS 2024 usai mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat Kamala Harris. Kemenangan Trump menjadi sejarah baru dalam sejarah Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan Trump adalah Presiden kedua dalam satu abad terakhir yang memenangkan Pilpres secara dua kali tidak berturut-turut. Trump sebelumnya menjabat sebagai Presiden AS dari 2017-2021
Ketidakpuasan Rakyat kepada Pemerintahan Biden
Berdasarkan survei terbaru menyebutkan jika tingkat kepuasan rakyat Amerika terhadap Joe Biden merosot. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Pertama, kondisi ekonomi Amerika Serikat yang belum pulih pasca Pandemi Covid 19. Inflasi pada masa pandemi memuncak di angka 9 persen. Namun angka tersebut kini turun menjadi 2 persen. Meski inflasi turun, warga Amerika masih kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. Biaya hidup semakin membengkak sedangkan kondisi perekonomian nasional belum membaik.
Kedua, bantuan militer AS untuk Ukraina. Dalam Perang Rusia Ukraina, AS menjadi negara pemasok utama persenjataan militer Ukraina. Keputusan Pemerintahan Biden untuk memberikan bantuan militer di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih pun membuat kepercayaan rakyat Amerika semakin turun kepada Pemerintahan Biden. Sebab dana yang digelontorkan sangatlah besar dan membebani ekonomi negara.Â
Ada Udang di Balik Batu
Memanfaatkan hal ini, Trump dan Tim Kampanye Nya pun bergerak cepat untuk meraih suara. Isu-isu seperti ekonomi dan imigrasi pun menjadi bahan gorengan massa kampanye Trump. Trump terkenal dengan slogan Make America Great Again atau Mari Buat Amerika Kembali Besar. Slogan ini bermaksud jika Trump lebih fokus pada kepentingan nasional Amerika Serikat. Hal ini tercermin dari kebijakan-kebijakan Trump seperti memberlakukan larangan masuk bagi warga negara dari 7 negara Islam dan pembangunan tembok di perbatasan Meksiko dan Amerika Serikat untuk mencegah masuknya imigran dari Amerika Latin.
Kontroversi Trump
Trump adalah seorang politikus dan pengusaha yang penuh kontroversi. Sebelum menjabat sebagai Presiden di 2017, ia pernah mengeluarkan pernyataan untuk melarang Muslim masuk ke Amerika Serikat. Selain itu, Trump juga pernah melontarkan kalimat jika dunia akan lebih aman jika Saddam Hussein dan Muammar Khadafi masih hidup. Selama menjabat pun kebijakan Trump tak kalah kontroversial.
Desember 2017, Trump membuat pengumuman pengakuan Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Hal ini memancing kemarahan dunia terutama Umat Islam. Pengakuan Trump atas Yerusalem pun menimbulkan kontroversi. Sebab status Yerusalem masih dalam persengketaan antara Israel dan Palestina. Kebijakan kontroversial Trump lainnya mengakui Dataran Tinggi Golan, yang direbut Israel dari Suriah dalam Perang Enam Hari sebagai milik Israel. Ketika Pandemi Covid 19 melanda, Trump lagi-lagi membuat kebijakan kontroversial penanganan Covid 19 yang berujung melonjaknya kasus di AS. Covid 19 dan krisis 2020 menjadi penyebab Trump terjungkal oleh Joe Biden.
Harapan AS dan Dunia Di Bawah Trump
Saat ini warga AS dan masyarakat internasional menunggu kebijakan dari Trump. Keputusan-keputusan Pemerintah Amerika Serikat sangat mempengaruhi tatanan politik global. Trump diharapkan bisa membawa perubahan signifikan terutama dalam konflik eropa dan timur tengah. Dalam beberapa pernyataan, Trump berjanji akan mengakhiri Perang Rusia dan Ukraina secepatnya. Hal yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh Pemerintahan Biden. Akankah Trump bisa mengakhiri Perang Rusia-Ukraina, Konflik Timur Tengah, dan mampu bersaing dengan China? Kita tunggu kelanjutannya.