Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif dengan Modul Sebelumnya

27 Mei 2024   22:53 Diperbarui: 27 Mei 2024   23:20 4637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Koleksi Desain Megawati Sorek

Kesimpulan mengenai peran saya dalam menciptakan budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah/kelas, segitiga restitusi dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara, Nilai dan Peran Guru Penggerak, serta Visi Guru Penggerak. Maka saya akan memaparkan peran saya saat menciptakan budaya positif di sekolah. Saya sadar bahwa menjadi guru itu harus memiliki kemampuan atau modal diri untuk mewujudkan budaya positif di sekolah. 

Budaya positif tersebut bisa dilakukan  dengan menerapkan konsep-konsep inti semisalnya disiplin positif, memahami motivasi prilaku manusia berkaitan dengan hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, membuat keyakinan kelas / sekolah dan penerapan segitiga restitusi dalam penyelesaian masalah. 

Untuk lebih jelas rinciannya maka saya ikuti menjawab pertanyaan yang diajukan sebagai berikut : Saling keterhubungan atau koneksi materi  modul 1.4 budaya positif dengan materi sebelumnya yang saya pelajari pada modul 1.1 Filosofi Pemikiran KHD, 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak dan 1.3 Visi Guru penggerak adalah dengan menjalankan budaya positif di sekolah  maka akan mempermudah dalam proses untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang sesuai dengan filosofi KHD  pendidikan yang berpihak kepada murid yang bersifat menuntun tumbuh/ hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada murid. 

Perlu dicatat budaya positif dapat terwujud  jika seorang guru memiliki  lima nilai guru dan agar mudah untuk saya mengingatnya maka saya buat akronimya dengan MIRKOB(Mandiri, Inovatif, Reflektif, Kolaborasi dan Berpihak kepada murid) ditambahkan dengan perannya yang lima yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi  antar guru serta mewujudkan kepemimpinanan peserta didik. Hal yang paling inti lagi adalah  selain kolaborasi yang seperti disebutkan di atas adalah harus konsisten.

Pertanyaan sebagai acuan bagi saya untuk refleksi dari pemahaman saya atas materi pada modul 1.4 Budaya Positif adalah sebagai berikut :

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan? 

Adapun saat  ini pemahaman yang saya peroleh mengenai kaitan dengan materi disiplin positif adalah bahwasanya cara penerapan disiplin yang mengajarkan anak  bertanggung jawab dan menumbuhkan kesadaran berdasarkan  nilai-nilai kebajikan. Bahkan harus lebih ke arah disiplin diri yang dapat mengontrol diri dalam melakukan segala tindakan dan mampu membuat murid memahami dan menyadari sesuatu berdasarkan motivasi internal, bukan akibat paksaan, pujian, penghargaan maupun hukuman.

Teori motivasi menjelaskan bahwa ada 3 hal yang membuat dorongan seseorang bertindak yaitu pertama untuk menghindari hukuman atau ketidaknyamanan, kedua untuk mendapatkan imbalan/ penghargaan  dari orang lain dan yang terakhir untuk menjadi orang yang mereka inginkan  dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. 

Guru harus memahami ketiga motivasi ini, karena murid juga pasti memiliki motivasi ini, maka jika itu motivasi di point satu dan dua masih ditahap motivasi eksternal sedangkan motivasi yang ketiga adalah hal yang muncul dari dalam diri/internal  maka motivasi inilah yang harus dikembangkan dan ditumbuhkan pada diri siswa kita. 

Posisi kontrol guru ada lima yaitu sebagai pemberi hukuman, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau dan manajer. Kedudukan yang harus guru lakukan sebaiknya sebagai manajer karena guru berbuat  sesuatu dan mempertanggung jawabkan prilakunya  dan mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Posisi manajer juga mengacu pada segitiga restitusi yaitu menjelaskan mengenai pemahaman saya terkait segitiga restitusi yang dapat menjadikan murid sebagai manajer bagi diri sendiri sehingga nantinya tercipta keberhasilan identitas positif. Segitiga restitusi ada  tiga langkahnya yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah dan menanyakan keyakinan kelas dan solusi apa yang bisa dipikirkan oleh siswa tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun