Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Lingkungan Kerja yang Toksik

24 Januari 2024   20:54 Diperbarui: 24 Januari 2024   21:09 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Koleksi Pribadi Megawati Sorek 

Di manapun bekerja pasti mungkin pernah mengalami suasana kerja tak nyaman. Sebenarnya banyak faktor penyebabnya ketidaknyaman itu terjadi. Baik itu dari kerjaannya itu sendiri, sikap atasan, penghasilan yang tak sesuai, aturan atau kebijakan yang diberlakukan, fasilitas yang tidak lengkap, manajemen yang tidak efektif, persaingan yang tak sehat, tuntutan kerja yang  berlebihan atau tak realistis, diskriminasi dan intimidasi. Tiada dukungan, penghargaan dan apresiasi  apalagi bimbingan dan arahan dari sang atasan yang tak jelas, monoton dan membosankan plus hubungan sosial yang memicu konflik interpersonal.

Dari sekian beberapa hal penyebab di atas kita akan berfokus membahas mengenai hubungan sosial kita di tempat kerja, yuk. Ini kaitannya kita menghadapi makhluk hidup lo, ya, tahukan pada punya karakter dan sikap yang sangat beragam. Maka konflik yang timbul pun akan sangat berbeda.

Di tempat kerja itu pasti ada yang tak menyukai kita secara diam-diam atau terang-terangan. Jika seseorang itu menunjukkan sikapnya secara langsung sebenarnya itu lebih bagus daripada mereka yang berpura-pura menyukai. Ini lebih berbahaya, mereka bermuka dua dan akan mampu memanipulasi keadaan. Bermuka dua tak jauh beda dengan penjilat. Mereka akan bersikap baik di depan dan akan menusuk di belakang. Keuntungan akan mereka peroleh dengan memanfaatkan situasi.

Perasaan iri hati serta kedengkian akan pencapaian seseorang dalam bekerja merupakan pemicu yang sering terjadi. Belum lagi ditambah perasaan prasangka buruk selalu kepada orang lain, sehingga orang seperti ini selalu memandang negatif saja kepada orang lain. Apapun yang diperbuat orang lain yang sebenarnya baik tujuannya maka ia akan tak senang.

Gosip atau rumor yang beredar, berkaitan dengan pribadi anggota kerja. Nah, ini akan membentuk lingkungan kerja yang tak nyaman. Maka saling ghibah pun terjadi. Saling terbentuk geng-geng kecil yang saling berseberangan dan akan memicu konflik lainnya.

Kita menilai berbagari karakter rekan kerja, dengan sifatnya masing-masing. Aturan kerja dan pelaksanaan mekanisme kerja tak bisa dilepaskan dari hal tersebut. Ada karyawan yang disiplin, kerja keras dan bertanggung jawab, jujur dan amanah maupun sebaliknya. Jika sifat-sifat buruk dalam bekerja banyak di miliki oleh personal dalam lingkungan kerja, ketidaknyamanan tentunya akan terasa sekali.

Bagaimana pula jika kita menghadapi situasi tersebu? Cara mengatasinya setidaknya meminimalisir agar tingkat stres kita tidak bertambah. Lihat kondisinya dan pelajarilah! Sebisa mungkin jangan terlalu agresif menanggapi masalah yang terjadi, karena jika mengedepankan emosi maka bisa saja masalah akan semakin rumit. Lebih baik fokus menjaga kesehatan mental dan fisik kita, istirahat yang cukup. Dan tidak menjadikan beban pikiran yang akan membuat mood kita semakin anjlok ketika bekerja. Ingatlah jika pembenci akan tetap membenci kita meski apapun hal yang kita lakukan itu telah benar. Mereka tahunya kita itu salah dan salah.

Sebisa mungkin miliki jaringan dukungan, cari teman yang bisa dipercaya dan bisa diajak berdiskusi.  Batasi interaksi dengan invidu yang memungkinkan mempengaruhi kinerja kita menjadi buruk, tetap profesional dan semangat ya, guys. Sembari melakukan evaluasi dan solusi agar sama-sama menciptakan hubungan kerja yang sehat dan nyaman serta berkolaborasi untuk ke depannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun