Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Salah Pakai

1 Juli 2023   10:02 Diperbarui: 1 Juli 2023   10:02 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah kami sempit, hanya memiliki dua kamar. Satu kamar orang tuaku, satu lagi untukku. Aku anak tunggal, tidur sendiri. Sampai suatu hari adik mama menitipkan anaknya. Katanya sampai batas tak tentu, sehingga aku sekamar dengannya.

Masalah datang, adaftasi, aku biasa sendiri dan mandiri. Urusan kamar adalah privasi dan steril. Maksudku aku suka akan kebersihan dan tertata. 

Nah, sepupuku ini yang selalu membuat emosi. Remaja galau, sukanya rebahan dan mengurung diri di kamar dan manja.

"Pemalas, kemasin bekas makanan dan jajananmu di meja ni," titahku padanya. Karena melihat mangkuk bekas makan potongan buah berada dekat deretan alat make-upku. Meja rias itu dipenuhi barang-barang sisa dan entalah sampah apa saja.

Ia apatis, malah asyik berjoget di tepi jendela. Suara seraknya mengikuti lirik lagu.

"Seperti mati lampu ya, Sayang, seperti mati lampu. Cintaku tanpamu ya, Sayang, bagai malam tiada berlalu."

Aku memandang intens, oh, ternyata kedua telinganya bersumbat dengan headset.

Aku geleng-geleng kepala karena merasa tidak ditanggapi, melanjutkan tetap memilih duduk dan berhias. Harus cepat, takut terjebak macet nantinya ke tempat kerja. Lagi pula otakku sibuk berpikir bagaimana menghadapi pemeriksaan inspektorat yang datang nanti.

"Eh, Kakak. Habis mayonesku, dijadikan handbody!" serunya, Ia pun tertawa dengan keras.

Aku tersentak dan menepuk jidat, pantas aromanya berbeda dan tidak lengket.

~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun