Belum lagi tatapan, kerling nakal, atau tingkah polah bapak-bapak yang seakan merendahkan atau melecehkan. Berbagai modus juga bahkan dimunculkan. Bagaimana kami bersikap terkadang disalah artikan. Ramah dianggap ganjen, bersikap tegas dicap sok dan sombong. Tak sadar diri, kata mereka.
Â
Kami, para janda, jangan dipandang sebelah mata. Dalam cinta kami tak akan menyerahkan hati begitu saja. Ada anak yang akan tetap menjadi prioritas utama. Tak mungkin akan kami relakan memiliki bapak sambung yang tak sayang kepada mereka.
Â
Meskipun, kata dunia kami kesepian. Ada hasrat gelora terpendam yang meski ditahan. Kami janda, wanita kuat yang sadar bahwa  cinta bisa membutakan, dan terkadang  tipuan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Semoga bisa menjalani dan menghantarkan  anak-anak ke masa depan yang cerah. Walau, rasanya tak mudah.
~
Tulisan ini dulu juga saya update di blog pribadi Aneka Rasa Megawati Sorek. Salam untuk perempuan kuat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H