Denmas Asmarandhana
bergetaran pecah
seluruh isi kepalaku
kepalamu
lengan-lengan ingatan
lincah berkepak
Denmas Asmarandhana
puisipuisi setengah mati di pinggir asat kali
masihkah tiang sampan sebagai
tempat berpijak derap-derap berai mimpi kita yang kau ceritakan padaku
mengering
sepi
pengap
sehelai daun djenar menguning
lepas lesap selepas retas gelantang rerindu merah jambu
Sajakku mulai kacau
pada senin
pada selasa
pada rabu
pada kamis
pada jum'at
pada sabtu
sampai minggu
katakata lusuh
tinggal titik
sisa koma
jeda
pun tanda tanya
bisakah kau baca, Denmas...?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H