Hi guys, aku mau berbagi sedikit nih tentang keseharianku, selain aku bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan swasta, aku juga punya hobi travelling dan kulineran nih guys. Nah biasanya aku kalo ke suatu tempat itu pasti selalu aku dokumentasiin mulai dari foto-foto tempat sampai video, sampai akhirnya hobiku tersebut menjadi side job ku.
Seiring berjalannya waktu, dunia pemasaran/ marketing sekarang gak cuma menguasai dunia offline aja nih guys, tapi juga merambah ke dunia dalam jaringan online. Jadi, kalau keberadaan suatu brand atau personal ingin tetap eksis, suka tidak suka ya harus mengikuti perkembangan digital branding & marketing yang saat ini sudah berjalan dan berkembang dengan pesat.
Berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, Twitter, dan YouTube sekarang jadi sarana untuk para brand/personal yang ingin melakukan digital marketing, lambat laun hobiku sebagai reviewer/influencer pun jadi semakin berpotensi untuk menghasilkan lebih
Karena banyaknya media sosial yang dikelola, dan perlu pembuatan video dan juga hasil foto yang sangat baik itulah diperlukan perencanaan konten yang matang. Perencanaan ini disebut juga sebagai content plan, yang disusun berdasarkan riset, tren, dan strategi supaya media sosial tersebut dapat berfungsi dengan optimal.
Content Plan dan Optimasi Media Sosial
Content plan biasanya dibuat dalam bentuk tabel, yang terdiri dari beberapa kolom. Apa saja komponen yang ada pada tabel tersebut? Berikut penjelasannya:
- Waktu dan Tanggal Tayang Konten
Ini merupakan patokan agar Social Media Specialist bisa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk membuat konten. Gunanya adalah agar pada saat kita upload konten, kita mendapatkan reach/jangkauan akun yang cukup besar. Agak sulit di awal karena kita harus menentukan kapan waktu yang tepat untuk upload konten, dan jenis konten apa yang disukai oleh audience kita, namun lambat laun akan terlihat polanya
- Tema Konten
Tema konten merupakan pengaplikasian prinsip content pillar pada media sosial. Ada baiknya jika pada akun kita terdapat niche yang jelas yang merujuk kepada satu tipe saja, misalnya niche akunku adalah foodies, atau lifestyle, atau beauties, dsb. Hal ini dilakukan agar kita dapat focus mengembangkan personal branding kita di satu niche
- Referensi
Setelah tema konten ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah mencari referensi konten sejenis.
- Isi Konten
Jika sudah menentukan tema konten dan sudah mendapat referensi konten, maka Langkah selanjutnya adalah membuat isi konten dengan berpedoman pada tema dan referensi konten yang sudah kita tetapkan sebelumnya, dibuat sesimple mungkin, mudah dimengerti, dan disarankan untuk durasi tidak terlalu Panjang agar tidak bosan dilihatnya (menghindari flop).
IndiHome, Teman Setia Pendamping Perjalanan Contentku