Mohon tunggu...
Mega Silvia
Mega Silvia Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

hobi mencoba suatu hal baru

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Cara Berkampanye: Public Relation

23 Juli 2023   17:44 Diperbarui: 23 Juli 2023   17:46 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Untuk berhasilnya suatu perSuasi dalam berkampanye melalui berbagai teknik agar dalam penyampaian pesan (message) kepada audiensinya cukup efektif, antara lain beberapa teknik Kampanye yang lazim dipergunakan dalam kegiatan public relations atau periklanan, yaitu sebagai berikut:

1. Partisipasi (participasing)
Partisipasi, yaitu teknik yang mengikutsertakan (partisipasi) atau peran serta komunikasi atau auaiensi yang memancing minat atau perhatian yang sama ke dalam kampanye dengan tujuan untuk mer saling pengertian, menghargai, kerja sama, dan toleransi. Asociation, yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau obyek yang tengah ramai atas sedang "ingin'" dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat. Misalnya "three in one", maka orang akan ingat akan pembatasan penumpang mobil pribadi yang melewati jam tertentu di kawasan jalan protokol di jakarta. 

seperti contoh:

Secara Cerdik pihak produsen kosmetika (shampoo) menggunakan kata-kata "Dimension three in one" yang akan menambah daya pengenalan tinggi (awarenes). Bisa juga berdampak negatif yang menimbulkan bias asosiasi yang menyimpang dari yang direncanakan, misalnya salah satu bank swasta mencoba mengeluarkan produk jasa perbankan kartu kredit (credit card) yang dikaitkan dengan pelestarian "badak bercula" (rhinoceros sondaicus dan didermocerus sumatrensis), ternyata setelah dipasarkan dandipakai olehuser-nya menimbulkan konotasi negatif atau asosiasi bahwa orang yang memakai kartu kredit bergambar badak tersebut dianggap sesuai bahasa plesetan bahwa badak itu sama dengan muka badak, yang artinya "orang yang tidak tahu malu.

2. Teknik integratif (integrative)
Teknik ini bagaimana untuk menyatukan diri (komunikator) kepada khalayaknya secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata: "kita, kami, Anda sekalian atau untuk Anda, dan sebagainya, yang artinya mengandung makna bahwa yang disampaikan pihak komunikator bukan untuk kepentingan dirinya atau perusahaannya, atau bukan untuk mengambil keuntungan sepihak, tetap mengambil manfaat secara bersama, demi untuk kepentingan bersama.


3. Teknik ganjaran (pay off technique)
Teknik ganjaran bermaksud untuk mempengaruh komunikan dengan suatu ganjaran (pay of) atau menjanjikan sesuatu dengan "iming-iming hadiah", dan lain sebagainya.


dengan dua kemungkinan:
1. bisa berupa benefit (manfaat), kegunaan, dan sebagainya,
2. bisa berupa ancaman, kekhawatiran, dan suatu yang menakutkan,
Bedanya, untuk pertama adalah berupaya menumbuhkan kegairahan dan menitikberatkan emosional (emotionalappeal) dan yang kedua, yakni untuk membangkitkan rasa takut, ketegangan, atau kekhawatiran bila hal tersebut atau tertentu bisa terjadi di kemudian hari.

4.  Teknik penataan patung es (icing technique)
Hal ini merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan (message) suatu kampanye sedemikian rupa sehingga enak dilihat, didengar, dibaca, dirasakan dan sebagainya. Icing technique merupakan to ice atau menata balok es yang dibentuk sedemikian rupa dan dibuat menjadi menarik, misalnya menggambarkan sepasang pengantin, burung garuda, dibantu dengan pencahayaan yang berwarna-warni sehingga menarik perhatian. Di dalam kampanye diperlukan suatu seni menata pesan dengan menggunakan "imbauan emosional".

Misalnya, "enak dibaca dan perlu" atau "pas di kaki pas di hati, dan pas dikantong", "Reputasi karena prestasi", dan sebagainya.


5. Memperoleh empati (empathy)
Suatu teknik berkampanye dalam menempatkan diri dalam posisi komunikan, ikut merasakan dan"peduli" situasi atau kondisi pihak komunikan. Biasanya dalam public relations dikenal dengan social responsibility and humanity relations.

6. Teknik koersi atau paksaan (coersion technique)
Dalam komunikasimelakukan kampanye lebimenekankan suatu "paksaan" yang dapat menimbulkan rasa ketakutaan atau kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak mau tunduk melalui suatu ancaman tertentu. Disamping itu, ada risiko yang dihadapi dalam berkarmpanye yang dapat menggagalkan teknik persuasi atau membujuk pihak khalayak sasaran (target auience), yaitu sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun