Mohon tunggu...
Relly
Relly Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Broken Home berdampak pada Mental Anak

25 April 2019   20:55 Diperbarui: 28 April 2019   07:51 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 Broken home sangat berpengaruh besar pada mental seorang anak hal ini yang mengakibatkan seorang anak jadi tidak berprestasi, hal ini juga yang merusak jiwa anak dan membuat mereka pergi dari rumah untuk mencari perhatian dari teman-temannya, karena kelurgalah tempat pertama bagi seorang anak  untuk belajar berinteraksi sosial, jadi disinilah keluarga yang bertanggung jawab dalam perkembangan sosial anak, peran terpenting dalam keluarga memiliki keutamaan anak baik fisik mau pun fisikis.

mau pun kenyataanya semakin hari semakin banyak keluarga yang broken home, beberapa kasus penyebabnya adalah perselingkuhan, perbedaan perinsip hidup atau pun di sebabkan dari hal hal yang di sebabkan oleh masalah internal dan eksternal dari kedua belah pihak.

kasus-kasus broken home itu sama dengan kasus-kasus sosial lainnya, inti dari permasalahan ini adalah komunikasi antara keluarga dan yang terutama suami istri, karena memburuknya komunikasi antar suami istri ini seringkali menjadi pemicu utama keluarag broken home, oleh sebab itu sangatlah penting rasa saling percaya dan saling terbuka antara keduanya agar menjadi efektif dalam keadaan ini. 

Dalam rumah tangga yang tidak sehat yang bermasalah dan penuh pertengkaran-pertengkaran bisa muncul tiga kategori anak : yang pertama adalah anak-anak yang memberontak dan menjadi masalah di luar dan anak yang menjadi korban perceraian itu menjadi anak yang sangat nakal sekali. Dan yang kedua anak korban perceraian akan mudah marah karena terlalu sering melihan dan mendengarkan orang taunya bertengkar dan kemarahan bisa muncul karena dia harus hidup dalam ketegangan dan tidak suka hidup dalam ketegangan dia harus kehilangan hidup yang tentram dan jadi marah kepada orang tuannya, kenapa dia harus memberikan hidup seperti ini kepadanya, kemudian waktu orang tua bercerai banyak anak yang ikut tinggal dengan sang ibu, itu berarti ada yang hilang dari diri sanganak, yaitu figur seorang ayah. kemudian yang ketiga, anak-anak yang bawaanya sedih mengurungkan diri dan menjadi depresi, dan juga bisa kehilangan identitas sosialnya. 

kemudian gangguan kejiwaan pada seorang anak yang broken home, yang petama adalah broken heart, jika anak seorang laki yang mengalami kepedihan dan kehancuran haiting seakan hidup ini sia-sia dan mengecewakan. kecenderungan ini membentuk sang anak menjadi orang krisis kasih sayang itu biasanya lari ke sifat ke anehan seksual, contohnya adalah seks bebas kemudian homo seksual, lesbian kemudian menjadi simpanan orang serta tertarik pada istri atau suami orang . kemudian broken ralesif sang anak merasa tiada orang yang perlu di hargai dan tidak ada orang yang dapat di percayai serta tidak ada orang yang kita ladeni, kecendrungan ini membentuk anak menjadi masa bodoh terhadap orang lain, kemudian ugal-ugalan, mencari perhatian, kasar dan egois serta cenderung semuanya sendiri. kemudian yang  adalah ketiga broken feleus, si pemuda kehilangan nilai hidup yang benar baginya dalam hidup ini tidak ada yang baik, benar atau merusak dan yang ada hanya menyalahkan dan tidak menyalahkan pada intinya dia akan melakukan apa yang menyenangkan hatinya dan dia akan menghindari hal yang tidak menyenangkan bagi dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun