Mohon tunggu...
Mega RahayuPutri
Mega RahayuPutri Mohon Tunggu... Wiraswasta - megarahayu652

Setiap kejadian yang ada adalah proses untuk pendewasaan diri

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cakupan POPM Filariasis

23 Maret 2020   18:42 Diperbarui: 23 Maret 2020   18:37 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Filariasis masih menjadi masalah kesehatan di indonesia. Menurut Depkes RI (2005) filariasis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang kelenjar dan pembuluh getah bening. 

Filariasis disebabkan oleh cacing B.malayi yang ditemukan paling banyak dan mempunyai daerah penyebaran paling luas di Indonesia. Umumnya daerah endemis filariasis di daerah pedesaan adalah di persawahan, rawa rawa, pantai dan hutan. 

Sedangkan untuk daerah perkotaan biasanya di jumpai di got-got, comberan dan saluran air. Tempat tersebut merupakan tempat perkembang biakan bagi kehidupan vektor.

Penyakit filariasis dapat terjadi apabila ada lima unsur utama yaitu sumber penularan, parasit (cacing), vektor (nyamuk), manusia yang rentan (host) dan lingkungan. 

Banyak faktor resiko yang dapat menjadi pemicu adanya kejadian penyakit filariasis, antara lain jenis kelamin, usia, pekerjaan, faktor lingkungan, dan perilaku.  

Pada umumnya laki laki banyak terinfeksi filariasis dari pdada perempuan. Ini disebabkan karena laki laki banyak beraktivitas di luar rumah, seperti ronda malam.  

Pekerjaan seperti nelayan  yang berlayar pada malam hari dapat terpapar  oleh nyamuk karena berkaitan dengan kebiasaan nyamuk menggigit pada malam hari. Faktor selanjutnya adalah kebiasaan keluar ruamh hari serta tidak menggunakan kelambu saat tidur. 

Selain itu, pengetahuan tentang Filariasis juga berpengaruh untuk meningkatkan kesadaran terhadap individu serta terjadinya resistensi vektor filariasis terhadap insektisida. 

Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan perlindungan personal masyarakat,  kontrol vektor. Pencegahan filariasis juga dapat dilakukan dengan membersihkan tempat tempat perkembangbiakan nyamuk, menguras tempat penampungan air, melakukan penyemprotan massal, menutup ventilasi dengan menggunakan kain kasa, serta menggunakan obat nyamuk atau kelambu pada saat tidur.

Untuk itu agar terhindar dari penyakit filariasis diharapkan agar selalu  membersihkan genangan air sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk, menggunakan kelambu atau obat nyamuk pada saat tidur serta  juga dapat dilakukan pemberian obat pencegahan filariasis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun