Kita hidup di dunia di mana kesuksesan sering kali diukur dari seberapa cepat kita bisa mendapatkan uang. Sayangnya, banyak dari kita yang terjebak dalam ilusi itu, terpesona oleh gemerlapnya judi online. Beberapa orang terlanjur terperosok dalam judi online hingga rela meminjam uang ke mana-mana, bahkan kepada keluarga dan teman, dengan alasan palsu. Awalnya mungkin hanya ratusan ribu, tapi seiring waktu, angka itu membengkak menjadi jutaan, bahkan puluhan juta. Akhirnya, ada yang sampai menjual barang-barang berharga, motor yang selama ini digunakan untuk bekerja, atau barang-barang rumah tangga. Lebih parah lagi, tak sedikit yang rela menggadaikan barang pemberian orang tua sendiri, hanya untuk mengejar "keberuntungan" yang tidak pernah datang. Semua demi fantasi uang instan yang akhirnya meninggalkan utang, masalah, dan kehancuran hubungan dengan orang-orang terdekat. Pada titik terparah, kita bisa melihat banyak keluarga yang akhirnya berantakan karena judi online. Anak-anak kehilangan masa depan, pasangan mulai saling menyalahkan, dan orang tua merasa dikhianati oleh anak yang mereka perjuangkan. Terlalu sering judi online meninggalkan jejak kehancuran, utang, rasa malu, hubungan yang rusak, dan pada akhirnya, hidup yang kehilangan arah.
Setiap orang tua pasti (pakai banget-banget-BANGEEETT!!!!!) memiliki impian untuk melihat anak-anak mereka sukses, hidup sejahtera, dan punya masa depan yang cerah. Bayangkan saja, mereka sudah mengorbankan banyak hal (waktu, tenaga, bahkan kadang-kadang kesehatan) demi memastikan kita bisa tumbuh dalam keadaan yang lebih baik daripada mereka. Namun, ketika kita memilih jalan judi online, kita bukan hanya mengkhianati harapan mereka, tetapi juga menukar mimpi-mimpi mereka dengan mimpi buruk. Apa yang kita lakukan adalah mengambil segepok harapan orang tua kita, lalu perlahan-lahan mengubahnya jadi tumpukan utang dan masalah. Mereka yang ingin kita berhasil malah melihat kita terjebak dalam lingkaran hitam yang tak ada ujungnya.
Judi online sering kali dipasarkan dengan janji-janji manis dan visual yang menggoda. Dengan jam tertentu, atau pola tertentu (Saya tidak tahu pasti karena saya belum pernah menyentuh judi online, tapi saya hanya mendengar obrolan teman saya di kantin). Namun perlu diingingat, di balik semua itu terdapat statistik yang menunjukkan seberapa banyak orang yang hancur karenanya? Setiap kali Anda menekan tombol "spin", Anda tidak hanya mengambil risiko uang, tetapi juga masa depan dan kebahagiaan keluarga. Â Judi online itu seperti narkoba: sekali Anda terjebak, sulit untuk lepas. Dan apa yang Anda lakukan? Anda mulai berbohong kepada orang tua tentang berapa banyak yang Anda habiskan, berapa banyak yang Anda menangkan. Padahal, di dalam hati Anda tahu bahwa semua itu hanyalah kebohongan. Anda menciptakan jaring-jaring kebohongan yang pada akhirnya hanya akan menyakiti semua orang. Saat kita terjebak dalam dunia judi online, sering kali kita lupa akan tanggung jawab kita sebagai anak. Kita mungkin menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, berharap bisa mendapatkan uang dengan cepat. Namun, sementara itu, orang tua kita berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kita harus ingat, mereka tidak hanya menginginkan kita sukses, tetapi juga bahagia. Dengan berjudi, kita malah menciptakan masalah baru dan mengabaikan tanggung jawab yang seharusnya kita pikul.
Mental Anda sudah pasti terpengaruh. Stres dan kecemasan akibat kekalahan akan selalu membelenggu hidup Anda. "Saya akan berhenti kalau balik modal" adalah kalimat bullshit. Anda gak akan berhenti, kalau balik modal, Anda akan lanjut lagi. Kalau kalah, Anda akan semakin penasaran dan berusaha mengembalikan uang yang hilang, siklus tanpa ujung, yang akhirnya malah membuat Anda lebih dalam terjerumus. Sementara itu, orang tua Anda masih bekerja keras menghadapi masalah hidup yang nyata, beban ekonomi yang nyata, dan masalah kesehatan yang nyata. Bayangkan orang tua Anda berdoa setiap hari dengan berharap kebaikan Anda, menginginkan Anda memiliki hidup layak lebih dari hidup orang tua Anda sendiri. Bahkan jika nyawa bisa ditukar dengan kesuksesan Anda, mungkin orang tua Anda akan memilih itu karena besarnya cinta mereka kepada Anda.
Jangan jadi orang yang hanya mengejar kesenangan sesaat, sementara orang tua Anda berkeringat setiap hari untuk memenuhi kebutuhan. Pilihan ada di tangan Anda: teruskan jalan yang penuh ilusi ini, atau hargai usaha dan pengorbanan orang tua dengan cara yang seharusnya. Hidup ini bukan tentang seberapa banyak uang yang bisa Anda dapatkan, tetapi seberapa berarti setiap usaha yang Anda lakukan untuk masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H