Kejadian siswa sekolah yang sering beralasan sakit untuk menghindari upacara bendera pada hari Senin menjadi sorotan. Banyak siswa terlihat memilih berdiam di UKS (Unit Kesehatan Sekolah) alih-alih mengikuti kegiatan upacara yang menjadi rutinitas wajib. Alasan kesehatan sering kali tidak terbukti serius, menunjukkan bahwa kejadian ini mungkin disebabkan oleh faktor lain, seperti rendahnya minat terhadap upacara, kurangnya pemahaman tentang esensi kegiatan, atau bahkan sikap apatis terhadap nilai-nilai kebangsaan yang ingin disampaikan melalui upacara tersebut. Â
Dalam perspektif kewarganegaraan, upacara bendera memiliki makna penting sebagai sarana menanamkan nilai cinta tanah air, penghormatan terhadap perjuangan pahlawan, dan pembentukan karakter bangsa. Ketidakhadiran siswa dalam kegiatan ini dapat mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap tanggung jawab mereka sebagai bagian dari generasi penerus bangsa. Kegiatan yang dirancang untuk memperkuat rasa kebangsaan justru diabaikan, memperlihatkan adanya tantangan dalam membangun kesadaran kewarganegaraan sejak dini di lingkungan pendidikan. Â
Sekolah memiliki peran penting dalam mengatasi kejadian ini. Selain menegakkan aturan, sekolah perlu menyelidiki akar masalahnya. Apakah siswa merasa bahwa upacara terlalu membosankan? Ataukah metode pelaksanaan tidak relevan dengan kondisi mereka? Solusi yang dapat diterapkan mencakup inovasi dalam pelaksanaan upacara, seperti menyisipkan pesan-pesan motivasi yang lebih relevan dan meningkatkan peran siswa sebagai bagian aktif dari kegiatan. Dengan demikian, siswa diharapkan merasa lebih terlibat dan memahami pentingnya upacara sebagai bagian dari kewajiban mereka sebagai warga negara. Â
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pendidikan kewarganegaraan yang menyeluruh, tidak hanya melalui teori tetapi juga praktik. Menghindari upacara bendera bukan sekadar masalah disiplin, melainkan persoalan mendasar terkait penguatan identitas kebangsaan dan karakter generasi muda. Dengan pendekatan yang holistik, sekolah dapat menjadikan upacara sebagai momen yang menginspirasi, bukan sekadar kewajiban yang dihindari, sehingga siswa tumbuh menjadi individu yang sadar akan perannya sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI