Mohon tunggu...
Mega Choerunnisa
Mega Choerunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Amankan Nilai dengan Empat Etika

12 Maret 2021   08:24 Diperbarui: 12 Maret 2021   08:30 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang nilai sebagian besar orang berpikir bahwa nilai sama dengan angka, angka yang dapat diukur banyak atau sedikit jumlah angka yang didapatkan. Sungguh disayangkan jika masih banyak orang yang hanya mengira bahwa nilai itu adalah angka yang berpotensi dapat meninggikan keberadaan seseorang. Menurut Kluckhon dalam bukunya Culture and Behavior (1961), nilai bukanlah keinginan tetapi yang diinginkan. Artinya nilai itu bukan hanya diharapkan tetapi diusahakan sebagai sesuatu yang pantas dan benar bagi diri sendiri dan orang lain.

Di tengah keadaan pandemi seperti saat ini, para pelajar khususnya mahasiswa yang harus menjalankan kegiatan belajar secara online sudah banyak yang mengalami dan mendapatkan keresahan yang diakibatkan oleh sistem belajar online. Keresahan yang mereka rasakan tentunya berbeda-beda pada setiap individu, salah satunya mereka terlalu resah dengan sesuatu yang berhubungan dengan nilai-nilai yang mereka dapatkan diakhir perkuliahan nanti. Semua ini terjadi karena apa? Dan salah siapa? Sebelum berpikir jauh dan menyalahkan pihak tertentu alangkah baiknya kita bisa mencoba meminimalisir kemungkinan terjadinya kondisi tersebut dengan menerapkan beberapa etika.

Pertama, dengan menampakan diri di layar atau on cam selama jalannya perkuliahan secara tidak langsung itu akan menambah nilaimu di mata pengajar karena dianggap bahwa siswanya telah menghargai dan mengakui keberadaannya walaupun didalam forum online. Menurut beberapa pendapat bahwasanya dalam proses kegiatan belajar dan mengajar akan lebih efektif apabila siswa dan pengajar saling bertatap muka, karena hal tersebut dianggap bisa menyalurkan maksud dan tujuan pengajar kepada siswanya secara jelas walaupun masih ada dari beberapa siswa yang mungkin akan tetap sama antara bertatap muka ataupun tidak.

Kedua, menggunakan tombol raise hands  sebagai bentuk kesopanan ketika hendak bertanya atau meninggalkan forum apabila ada sesuatu hal yang mengharuskan untuk meninggalkan forum. Ketiga, menghadiri forum secara on time sebagai bentuk disiplin dalam belajar. Tepat waktu tidak hanya ketika menghadiri forum saja, namun dalam mengumpulkan tugas juga harus tepat waktu. Bentuk disiplin ini sering diabaikan oleh beberapa orang karena mereka telah beranggapan bahwa sikap disiplin waktu diterapkan hanya pada waktu tertentu yang mereka anggap penting sifatnya. Keempat, selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan pengajar dan mengumpulkannya tepat waktu. Hal tersebut bisa dianggap bahwa siswa tersebut peduli dan bertanggungjawab atas tugasnya, tentunya ini akan menambah nilai plus bagi siswa yang menerapkannya karena pengajar respect terhadap usahanya dalam mengerjakan tugas dan mengumpulkannya dengan tepat waktu.
Dari pernyataan diatas, beberapa etika yang bisa diterapkan selama perkuliahan daring akan membantu dalam penilaian dosen terhadap mahasiswanya. Maka dari itu sebisa mungkin keempat etika tersebut bisa diterapkan selama perkuliahan daring dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun