Mohon tunggu...
Krisna Megananda Samantha
Krisna Megananda Samantha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu sejarah

Menyukai sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Perang Atlantik

18 Mei 2023   12:43 Diperbarui: 18 Mei 2023   12:47 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertempuran Atlantik adalah salah satu dari front penting pada perang dunia kedua. Pada bulan september 1939, Jerman mengetahui bahwa Inggris berketergantungan pada impor makanan dan bahan mentah. Sehingga jerman segera berusaha memanfaatkan ketergantungan inggris. Setelah wehrmact menyerang inggris pada bulan Juni 1941, Uni Soviet berulang kali menegaskan kebutuhannya akan peralatan dan pasokan impor. Sementara itu sekutu harus merebut kendali laut untung mendukung 2 front, pertama di front afrika utara, italia, dan terakhir eropa barat. Angkatan laut Amerika Serikat,Inggris, dan Kanada bekerja sama untuk mengatasi kerugian yang ditimbuolakn oleh U-boat jerman dan pembom Luftwaffe, tetapi masalah ini diragukan sampai tahun 1943.

Dari sudut pandang Amerika serikat, perjuangan bergerak melalui tiga fase. Ketika perang dunia dimulai di Eropa, Amerika Serikat tetap menjaga netralitas sekaligus kesiapan armadanyanya. Setelah menandatangani undang-undang “Two-Ocean Navy” pada musim panas 1940, Presiden Franklin Roosevelt selanjutnya mendorong untuk membantu Inggris. Pada bulan Agustus 1940, Amerika Serikat meminjamkan kapal perusak yang lebih tua dengan imbalan penggunaan pangkalan inggris di Belahan Barat. Pada bulan maret amerika serikat mendapatkan persetujuan dari Lend-Lease Act untuk memungkinkan inggris yang kekurangan uang, menerima peralatan dan persediaan dari Amerika Serikat dan kemudian membayarnya nanti. Pada bulan Mei dan Juli 1941, pasukan Amerika Serikat menduduki pangkalan yang berada di greenland dan kemudia islandia.

Selama periode awal ini, Jerman menghindari Pertempuran langsung dengan angkatan laut amerika, tetapi kedua negara ini semakin dekat ke perang di bulan-bulan sebelum Pearl Harbor. Pada tanggal 4 September, sebuah kapal selam Jerman diserang oleh pesawat inggris, setelah diserang oleh pesawat Inggris, kapal selam Jerman menembakan torpedo ke kapal perusak Greer (DD-145) di perairan selatan islandia. Di perairan selatan Islandia. Kapal perusak ini membalas dengan serangan 19 depth chargers. Tetapi tidak ada satupun yang mengenai kapal selam Jerman, tetapi karena insiden tersebut. Presiden Roosevelt mengizinkan angkatan laut jerman untuk menembaki U-boat jerman saat terlihat. Pengawalan mulai dilakukan oleh oleh Amerika serikat untuk melindungi konvoi kapal kapal logistik inggris. Pada tanggal 31 Oktober, U-552 menembakkan torpedo dan menenggelamkan kapal perusak Reuben James (DD-245), kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang pertama tenggelam oleh tindakan musuh pada perang dunia dua.

Meskipun telah meningkatkan kesiapannya sebelum secara resmi ikut berperang, Angkatan laut Amerika tidak cukup siap untuk menghadapi keganasan serangan Jerman yang dihadapinya dalam fase kedua Pertempuran Atlantik. U-boay mengumumkqn kehadiran mereka di lepas pantai timur Amerika Serikat dengan menenggelamkan kapal uap Cyclops pada 12 Januari 1942. Operasi Paukenschlag musuh berlanjut selama berbulan-bulan saat kapal selam jerman menikmati “second happy time” atau berburu kapal tanker dan logistik, yang sering belayar secara mandiri dan pada malam hari, siluet dari kapal ini terlihat dikarenakan lampu dari kota di pesisir pantai. Angkatan laut Amerika Serikat memiliki terlalu sedikit kapal perusak dan kapal selam untuk menyaring dan melindungi kapal dagang dan kapal pasukan di atlantik. Jumlah pesawat yang tidak memadai, baik dari Angkatan Laut atau Korps Udara Angkatan Darat, sehingga membatasi patroli. Dari januari hingga april, kapal selam Jerman Berhasil Menenggelamkan Lebih dari 80 Kapal pedagang di lepas pantai timur dan 55 kapal di wilayah utara bermuda. Pada bulan Mei, para kapal pedagang mulai berlayar dalam bentuk konvou ketika Angkatan laut Amerika Serikat meningkatkan jumlah kapal dan pesawat terbang dan meningkatkan pelatihan kru mereka, yang mengakibatkan U-boat untuk beralih target yang lebih mudah, bergerak melalu Teluk Meksiko dan Karibia.

Pasukan pengawal Amerika mengirimkan 100.000 tentara dan peralatan mereka untuk Operasi Torch di Afrika Utara pada musim gugur 1942, tetapi jerman terus memposisikan ulang kapalnya dan berburu secara efektif di daerah-daerah yang tidak dilindungi dengan ketat. Pada mei 1943. Saat itu, Inggris dan pasukan Kanada mulai memberikan pertahanan yang efektif untuk konvoi di Atlantik Utara dan Admiral Ernest J. King menetapkan dirinya sebagai komandan Armada Kesepuluh. Ditugaskan untuk melaksanakan operasi anti kapal selam di Atlantik, organisasi baru ini tidak memiliki kapal yang ditugaskan tetapi menggunakan rencana yang inovatif untuk memaksimalkan efektivitas ofensif dan defensif. Pesawat pengintai dan pembom jarak jauh yang menggunakan radar baru membantu menutup celah di udara yang dimana kapal selama terlihat sangat jelas. Mendampingi konvoi dengan memperbanyak kapal induk pengawal dan kapal perusak merupakan kombinasi udara dan laut yang mematikan bagi kapal selam. Sementara itu di Inggris, Inggris berhasil menitersepsi lalu lintas pesan jerman yang memberikan informasi berharga tentang lokasi U-boat.

Setelah banyak pertumpahan darah di perairan yang dingin sejak awal perang, gelombang akhirnya telah berbalik pada pertengahan 1943. Awak kapal U-boat jerman dengan berani bertempur, tetapi mengalami kerugian yang besar yang berarti karena sekutu telah melakukan perencanaan yang sangat luar biasa. Keberhasilan dari sekutu melupakan hasil dari belajar dari pengalaman yang telah terjadi sebelumnya.

Refrensi :

The Battle of the Atlantic, September 1939-May 1943 By Samuel Eliot Morison

Battle of the Atlantic : https://www.history.navy.mil/browse-by-topic/wars-conflicts-and-operations/world-war-ii/1942/atlantic/overview.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun