Mohon tunggu...
Mulyati
Mulyati Mohon Tunggu... -

Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukan Hanya Pilkada dan Pilpres yang Pakai Jalur Partai

8 Agustus 2016   14:01 Diperbarui: 8 Agustus 2016   14:06 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bulan Juli kemarin saya disibukan dengan pendaftaran anak sekolah. Tahun ini putri kembar saya akan masuk sekolah menengah pertama.

Sayapun mencari informasi tentang sekolah negri yang letaknya tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal saya. Informasi pertama yang saya cari adalah sekolah tersebut menerima berapa lokal, NEM terendah tahun lalu berapa dan rata rata NEM tahun ini di kota kami. Atas data data itulah saya menilai anak saya dapat diterima disekolah tersebut.

Setelah menyerahkan formulir pendaftaran, sayapun diberi alamat situs PPDB untuk melihat apakah putri kembar saya diterima atau tidak. Begitu membuka situs PPDB, saya heran kenapa di situ tertulis kapasitas siswa yang diterima di sekolah tersebut hanya 240 siswa, padahal menurut informasi yang saya terima sekolah tersebut menerima 9 lokal untuk siswa baru.

Di hari pertama putri kembar saya bertengger di posisi 40 dan 75. Di hari ketiga salah satu putri kembar saya terlempar ke sekolah pilihan ke dua. Saya mulai stres, karena saya tidak mau putri kembar saya terpisah sekolahnya, ini menyangkut masalah antar jemput dan untuk menuju sekolah pilihan ke dua jauh adapun jalan memotong harus lewat sawah.

Di saat saya tengah menikmati stres saya, seorang tetangga saya menawarkan jasa, dia bisa memasukkan anak saya ke sekolah yang saya inginkan lewat jalur partai, agak aneh kedengarannya karena sepengetahuan saya hanya ada tiga jalur penerimaan yaitu jalur reguler,prestasi dan gakin. Ternyata jalur partai ini tidak gratis, ada rupiah yang harus dikeluarkan tergantung sekolah mana pilihannya, ratenya berkisar 1,5 sampai dengan 8 juta. Setelah negoisasi harga disepakati lalu tetangga saya memberitahu bahwa untuk melihat pengumumannya di ruang TU bukan di papan pengumuman yang nama-nama siswa diterima sama dengan si situs PPDB. Pada saat saya di ruang TU untuk melihat pengumuman bukan hanya saya banyak orang tua siswa lainnya yang melihat pengumuman juga dan jumlahnyapun sama dengan siswa yang namanya ada di papan pengumuman. Keheranan saya tersimpan dalam hati karena tidak tahu harus kemana mencari jawaban untuk rasa heran saya.

Keheranan sayapun terjawab saat putri kembar saya pembagian kelas. Ada 12 lokal dan tiap lokal terisi antara 47 sampai dengan 50 siswa. Konon katanya untuk mendapat lokal yang layak, orang tua harus booking lokal terlebih dahulu. Berhubung saya tidak memgetahui akhirnya salah satu putri kembar saya lokalnya seperti gudang dan putri yang satunya lokalnya dekat kamar mandi, setiap pulang sekolah dia mengeluh bau. Bahkan ada siswa harus mencari bangku dahulu sebelum belajar karena kekurangan tempat duduk. Ternyata bukan hanya pilkada dan pilpres saja yang menggunakan jalur partai penerimaan siswa baru juga ada yang menggunakan jalur partai. Kalau hitung-hitungan : Jumlah siswa 47 X 12 lokal = 564.

Jalur Reguler               = 240

Jalur Gakin+prestasi  = 50

Jumlah                          = 290

So jalur partai dan jalur-jalur lainnya 274.

Semoga revolusi mental di mulai dalam dunia pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun