Mohon tunggu...
mega etika
mega etika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengelolaan Lahan yang Terlantar

25 Februari 2018   10:33 Diperbarui: 25 Februari 2018   10:53 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Salah satu dari hadist produksi yang artinya: "Dari Jabir RA berkata, Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa mempunyai sebidang tanah , maka hendaklah ia menanaminya.  Jika ia tidak bisa dan tidak mampu menanami, maka hendaklah diserahkan kepada orang lain (untuk ditanami) dan janganlah menyewakannya  (HR. Muslim)."

Hadis diatas menjelaskan tentang Produksi yang berkaitan dengan cara kita dalam pengelolaan tanah yang kita miliki dan bagaimana agar tanah tersebut dapat kita manfaat kan dengan baik sesuai aturan islam , karena banyak orang yang memiliki banyak lahan tetapi mereka menyianyiakan dan tidak di kelola dengan baik. Maka dari itu dari artikel saya ini akan sedikit membahas bagaimana cara kita memproduksi tanah yang kita miliki sesuai dengan Hadist yang tercantum diatas.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa produksi adalah sebuah proses yang mana telah ada di dunia ini semenjak adanya manusia. Produksi pula tumbuh dan berkembang di dunia mengikuti kelangsungan hidup manusia, yang mana hal tersebut telah menyatu dengan alam. Dari kegiatan produksi inilah akan menghasilkan barang dan jasa yang yang kemudian dikonsumsi oleh kita sebagai konsumen. Apabila Produksi ini berhenti makan kegiatan ekonomi yang ada di dunia ini akan berhenti pula. Maka dari itu agar produksi dapat optimal dan efisien sesuai dengan yang kita harapkan antara produsen dan konsumen harus dapat memaksimalkan keuntungan yang diperolehnya. Islam pula mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu antara lain pemilikan bidang dalam produksi dan alat- alat produksi , akan tetapi hak tersebut tidak mutlak.

Itulah tadi sedikit penjelasan mengenai produksi ,menuju pada hadist di atas yang mana menjelaskan bahwa terdapat salah satu hadis  yang berbunyi "Hendaklah dia memberikan secara gratis" Maksudnya hadis ini adalah diberikan untuk diambil manfaat nya secara gratis karena Imam Muslim Meriwayatkan "Sesungguhnya Nabi SAW melarang menyewakan tanah" lalu disebutkan pula "Barang siapa memiliki lahan, maka hendaklah menanaminya.

Apabila tidak mampu, maka hendaklah memberikannya kepada saudaranya sesama muslim, dan janganlah dia menyewakannya" maka disebutkan pula sebab dari larangan tersebut yang mana telah dijelaskan maksud larangannya oleh Imam Bukhari yaitu  "Apabila tidak melakukannya, maka hendaklah dia menahan tanahnya" maksudnya apabila orang yang memiliki tanah tersebut tidak mau memberikan tanahnya kepada orang lain untuk dikelola secara gratis, maka lebih baik menahan tanah yang dimilikinya dan tidak menyewakannya. Dari penjelasan tersebut timbul pandangan bahwa menahan tanah tanpa dikelola sama saja dengan menyia-nyiakan manfaat dari tanah tersebut. Karena dengan meninggalkan tanah begitu saja tanpa kita kelola dengan baik maka manfaat dari tanah itu akan terputus , yang mana seharusnya bisa kita tanami dan gunakan sesuai dengan manfaatnya.

Secara tidak langsung ungkapan Hadis Nabi di atas menganjurkan kepada siapapun pemilik harta atau lahan hendaklah menanaminya dan mengelolanya dengan baik sesuai fungsinya, apabila tidak mampu menanami maka suruhlah saudaranya (orang lain) untuk menanami. Kita selaku manusia jangan membiarkan lingkungan yang dimiliki tidak bermanfaat kepada kita sendiri dan juga bagi kehidupan orang lain, selagi kita mampu manfaatkan lahan yang kita miliki untuk ditanami tumbuhan, buah-buahan dan berbagai macam yang hasilnya dapat kita peroleh dan memberi manfaat bagi orang banyak sekaligus dapat memenuhi kebutuhan kita. Dengan ini akan akan menciptakan kesejahteraan hidup yang mana tentang kepedulian kita terhadap lingkungan yang harus kita jaga dan lestarikan, karena Allah SWT mengajarkan dalam Al-Qur'an agar memanfaatkan segala yang Allah SWT ciptakan di muka bumi ini.

Sala satu cara memanfaatkan lahan yang kosong yaitu dengan menjaga ekosistem tanah tersebut, dengan cara menjaga unsure hara yang terkandung didalamnya, dengan itu kesuburan tanah akan teta terjaga dan dapat digunakan kemudian seperti menanam padi, sayur mayor, buah-buahan dan lainnya yang mana hasilnya dapat kita nikmati bersama dikemudian hari.

Kita juga harus mengetahui apa saja prinsip-prinsip produksi yang mana akan memberikan arahan kepada kita, prinsip tersebut telah dijelaskan dlam Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah SAW diantara prinsip tersebut yaitu: memakmurkan bumi dan isinya dengan ilmu tentunya menjadi tugas kita sebagai khalifah Allah SWT dimuka bumi ini, mendorong kemajuan produksi yang didasarkan pada penelitian, eksperimen dan perhitungan yang ada tetapi hasil yang diperoleh harus tetap mengacu pada Al-Qur'an dan Hadist, menggunakan teknik yang ada sesuai dengan kemampuan kita dalam melakukan produksi, dan ikuti prinsip ajaran agama islam yakni menyukai kemudahan menghindari mudharat dan memaksimalkan manfaat maksudnya yaitu dalam melakukan inovasi ataupun bereksperimen dalam konteks islam atau pandangan islam tidak menganjurkan suatu tindakan yang menyulitkan seseorang dan lebih menyukai kemudahan dalam melakukan tindakan tersebut.

Dari penjelasan Hadist diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan produksi meliputi konsumsi dan distribusi. Yang mana kegiatan produksi ini akan menghasilkan suatu barang ataupun jasa yang akan dinikmati hasilnya oleh para konsumen. Jika kegiatan produksi berhenti maka berhentipula kegiatan ekonomi masyarakat karena keduanya saling berkesinambungan di dunia ini. Kegiatan produksi didunia ini mengandung nilai moral yang islami yang telah diajarkan dalam Al-Qur'an dan Hadist salah satunya Hadist Produksi mengenai pengelolaan tanah  yang mana harus sesuai dengan teknik islami yaitu kegiatan produksi harus memerhatikan aspek aspek sosial yang ada dalam masyarakat. Maksudnya memberikan sebagian lahan yang tidak terkelola kepada keluarga atau masyarakat dengan titu aspek sosial dalam islam akan terpenuhi. Seperti dalam Hadist Jabir bin Abdullah RA memberikan pesan kepada kita agar tidak menelantarkan tanah atau lahan, karena telah kita ketahui bahwa itu merupakan hal yang tidak bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun