Mohon tunggu...
Galih Kharisma
Galih Kharisma Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Remaja 90-an Vs Remaja Sekarang

3 Januari 2017   14:20 Diperbarui: 3 Januari 2017   14:29 1776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang benar kata orang-orang “Berbeda zaman berbeda pula apapun yang ada didalamnya”. Mungkin itulah ungkapan yang tepat guna menunjukan perbedaan remaja di tahun 90-an yaitu masa dimana ayah ibu kita sedang modis-modisnya dengan masa remaja kita sekarang ini. Kalau kalian ngga percaya dengan tulisan ini, boleh dicoba deh buat kepoin orang tua kalian!

1. Masalah penampilan 

Remaja tahun 90-an : Mereka slalu berpenampilan apa adanya. Resensi utama dalam fashion adalah majalah. Majalah fashion yang cukup terkenal saat itu adalah “Aneka”. Style remaja tahun 90-an juga terinspirasi dari artis idola sebut saja Tommy Page, NKOTB, Debbie Gibson, White Lion, Guns n Roses, Nirvana, Putri Diana, Mariam Bellina, Selly Marcelyna dll. Untuk remaja putra banyak meniru gaya busana celana jeans dan kaos ketat ala persone NKOTB atau mungkin sedikit aksesoris ikat kepala dan gelang ala bintang music cadas. Sedangkan untuk remaja putri pakaian cenderung lebih tertutup dengan celana panjang atau rok  bermodel A seperti Debbie Gibson dan Putri Diana.

Remaja sekarang : berpenampilan serba wah, kalau nggak produk luar negeri maupun yang brandit nggak berani bergaya di depan teman-temanya. Resensi fashion bisa dari penjuru arah. Kalau keunikan penampilan remaja zaman sekarang sih mungkin hanya terlihat dari tingkat kepedean remaja saat menggunakanya.

2. Saat disekolah

Remaja tahun 90-an : kalau remaja jaman dulu belajar itu prioritas utama. Masalah dapat bonus berupa pacar saat disekolah itu sih hadiah katanya. Disekolah guru adalah orang yang sangat dihormati. Terbukti ketika  guru memberi tugas tak ada satu kata keluhan terlontar dari mereka semua. Kalian tau kan di era 90-an belum ada internet? Microsoftnya aja masih Microsoft star. Itulah hebatnya era ayah dan ibu kita. Dengan gigihnya mereka mencari tau lewat buku, Koran, televise dan lain lain.

Remaja sekarang : percaya atau tidak banyak diantara kita yang menganggap bahwa sekolah itu hanya tempat yang membuat kita datang, duduk dan hanya menunggu bel pulang. Mau tau buktinya? Simple kok. Ketika ada guru yang berkata “anak-anak ada tugas besok harus dikumpulkan!”. Spontan dari mulut kita keluar “yaelah bu, tugas mulu. Capek tau dikit dikit disuruh bikin power point, dikit-dikit ulangan harian. Dipikir otak kita robot?” (yaa walaupun ngomongnya di dalem hati). Are you forgot guys? Kita hidup dimana jari tinggal ngetik keyword dan tekan tombol enter maka apapun yang kita ingin tau bisa terjawab. Bayangin deh dulu ayah dan ibu kita nyalin beberapa lembar tulisan dari Koran buat nyelesain tugas.  Nah kita? Tinggal tekan ctrl+c lalu ctrl+v.

3. Saat ngumpul bareng sama temen-temen

Remaja tahun 90-an: saat ngumpul hal yang menjadi trending topic adalah soal lawan jenis. Ternyata nggak ada bedanya ya dengan kita?. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengobrol dan bersendau gurau. Enaknya kalau ada temen yang bisa main alat music seperti gitar, tak peduli suara fals mereka tetap berteriak menyanyikan lagu bersama-sama. Kalau kehabisan bahan obrolan maka mereka menyalakan tv untuk menonton film Si Doel yangpopular saat itu.

Remaja sekarang : niatnya aja ngumpul bareng. Di status udah nulis “ngumpul with temen-temen”. Nah kenyataannya? Iya sih beneran ngumpul. Tapi kayak nggak ada pertemuan secara real. Pas ngumpul pada sibuk dengan gadgednya sendiri-sendiri. Duduknya aja jauh-jauhan takut kalau sms atau bbm nya sama orang lain dilihat sama temenya sendiri. Kalau ngobrol pada egois, maunya ceritanya aja yang didengerin sama orang banyak. Pas giliran temenya mau cerita langsung deh kepala nunduk ke hape terus pura pura denger. Padahal dalam hati “males banget dengerin omongan ni bocah, ngga penting banget!” kebanyakan loh guys, nggak semua kok.

4. Pas Galau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun