Tanggal 22 desember selalau diperingati sebgai hari Ibu. Hari dimana para wanita wanita mulia dengan sentuhan tangan yang lembut serta senyumnya yang meneduhkan hati diperingati. Hari ibu selalu diperingati dengan hal-hal manis disebuah keluarga. Misalnya seorang anak yang memberi hadiah atau seorang suami yang seharian itu mendedikasikan dirinya mengerjakan tugas seorang istri. Hal-hal lain juga tak kalah menarik dilakukan ketika hari ibu berlangsung.
Sosok ibu di benak hati semua orang selalu diidentikan sebagai wanita tangguh dan berjasa banyak dalam hidupnya. Selain melahirkan dan menyusui hal terberat yang dilakukan seorang Ibu adalah mendidik anak-anaknya menjadi orang baik dan berguna bagi banyak orang. Apa yang dilakukan seorang ibu selalu menekankan pada kebahagiaan anaknya nanti.
Namun sama kah Ibu yang hanya sendirian mengurus anaknya atau sering disebut single parent? Jawabnya tidak. Ibu yang single parent lebih dari itu semua. Sosok wanita dengan tubuh lemahnya berperan double dalam menjalankan tugasnya. Menjadi seorang Ibu, seorang Ayah dan apapun. Mencari nafkah di pagi hingga petang dan ketika pulang masih di sibukan dengan urusan membersihkan rumah, memasak serta urusan lainya. Hal lebih berat tatkala mendidik anaknya seorang diri, Ibu yang single parent harus menggantikan peran ayah dalam mendidik anaknya agar menjadi anak yang baik dan berbudi luhur. Percayalah, ini adalah tugas yang berat!
Ada kisah nyata tentang Ibu yang single parent. Pada saat itu umurnya sekitar 34 tahunan. Sedangkan suami nya 40 tahun. Mereka baru dikaruniai anak yang pada saat itu umurnya 4 tahunan. Tiba-tiba si suami meninggal dunia karena riwayat penyakit jantung. Pekerjaan suami nya yang hanya seorang tukang kayu membuat tak ada pensiun atau uang penunjang lain untuk menghidupi si istri dan anaknya yang baru 4 tahun.
Dengan segala apa yang ia punya, sang Ibu ini melakukan pekerjaan-pekerjaan berat seperti menjadi buruh tani, asisten rumah tangga dan pekerjaan-pekerjaan serabutan lain. Namun ia juga tidak melupakan kodratnya sebagai Ibu yang mempunyai tanggung jawab mendidik anaknya. Dengan peran double itu tak berlebihan ia disebut wonder woman. Dan yang menginspirasi dari kisah ini, si Ibu yang single parent itu berhasil mendidik anak nya sebagai seorang yang cerdas. Terbukti dengan prestasi anaknya yang tahun ini mendapat ranking terbaik ujian nasional SMA di kabupatenya. Dan masuk sepuluh besar di provinsinya. Dan kini sang anak sedang menempuh jenjang perkuliahan di salah satu universitas negeri favorit di Indonesia.
Itu hanya contoh kecil saja bahwa Ibu yang single parent juga bisa membesarkan anakya dengan baik sama dengan keluarga lainya yang lengkap. Kerja keras dan dedikasi nya perlu kita apresiasi, karena sungguh tidak mudah menjalankan peran ganda sekaligus.
Dan untuk kita, sudahkah ada usaha untuk membalas jasa ibu kita hari ini? Jika belum mulai lah merenungkan bagaimana caranya. Sayangi ibu mu selagi beliau ada. Satu lagi quote yang sangat saya sukai “satu bunga di hari ini untuk ibu mu lebih berharga daripada seribu bunga di makam ibu mu nanti”. Jadi jangan pernah malu untuk mengucapakan “I Love You Mom”, apalagi di hari yang spesial ini :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H