Mohon tunggu...
Mega Batika
Mega Batika Mohon Tunggu... -

Live,Work,Create

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Nyapres, Amerika "Ketar- Ketir"

30 Mei 2014   23:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:55 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Sumber: ytimg.com"][/caption] Sejak Prabowo menyatakan diri maju sebagai Capres 2014, Amerika sepertinya kebakaran jenggot. Pasalnya, negeri Paman Sam itu tiba - tiba saja menjadi rajin "mencampuri" urusan rumah tangga Indonesia terutama masalah politik. Sebuah harian ternama milik Amerika bahkan menurunkan berita lengkap dengan foto Prabowo di halaman utama. Isinya berupa kekhawatiran Amerika tentang penegakkan HAM di Indonesia jika Prabowo terpilih sebagai presiden. Namun benarkan Amerika betul - betul peduli dengan penegakkan HAM di Indonesia? Tentu jawabannya tidak. Yang mengusik Amerika sesungguhnya adalahkeberlangsungan kepentingan bisnis mereka di Indonesia. Seperti yang diungkapkan oleh Dosen Ekonomi UI, Taufik Bahauddin. Menurutnya, campur tangan Amerika dalam politik Indonesia tak lepas dari kepentingan bisnis negara adidaya tersebut di Indonesia. "Saya merasakan langsung kekhawatiran tersebut saat menghadiri undangan makan malam dari ARMCHAM, organisasi seperti Kamar Dagang Indonesia (KADIN) di AS. Para pengusaha AS yang hadir dalam acara itu mengutarakan kekhawatiran kelangsungan bisnisya di Indonesia," kata Taufik. Menurut Taufik, para pengusaha Amerika tersebut bahkan mengatakan, Prabowo sebagai kandidat kuat yang tidak ada saingannya dan mereka berharap ada kandidat lain yang bisa menyaingi Prabowo. "Kalau saja ada yang bisa menyaingi Prabowo akan lebih bagus," kata Taufik menirukan perkataan pengusaha Amerika tersebut. Sehingga tidak heran ketika muncul kabar bahwa Amerika mendukung penuh Jokowi yang merupakan satu - satunya pesaing Prabowo dalam Pilpres Juli mendatang. Seperti yang diketahui, program dan visi misi Jokowi ke depannya sangat mendukung kerja sama dengan Amerika. Sedangkan Prabowo mengusung ekonomi kerakyatan. Inilah yang membuat Amerika resah. Melalui Arkansas Connection yang merupakan konsultan politik Jokowi dan bekerja sama dengan sejumlah pengusaha konglomerat Indonesia, Amerika mendukung penuh kemenangan Jokowi. Tujuannya untuk mengamankan bisnis mereka di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun