Mohon tunggu...
Mega AD Retnani
Mega AD Retnani Mohon Tunggu... Lainnya - Instructional Designer

Menemukan ketertarikan dan passion dengan Teknologi Pendidikan karena di sini saya mempelajari bagaimana cara memfasilitasi belajar. Teknologi Pendidikan juga memberikan banyak ilmu tentang bagaimana cara kita dapat meningkatkan kinerja seseorang. Oleh karena itu, Saya mengambil peminatan Teknologi Kinerja Manusia (Human Performance Technology), disini Saya belajar tentang bagaimana mengembangkan Training Needs Analysis, mendesain sebuah pelatihan, mengembangkan modulnya, hingga mengembangkan evaluasinya.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Apakah Aku Harus Sama Seperti Dia Ayah?

13 Desember 2022   19:15 Diperbarui: 13 Desember 2022   19:39 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu pernah merasa dibandingkan dengan temanmu? Atau justru kamu yang membandingkan anakmu dengan anak temanmu? Faktanya diluar sana masih banyak orang tua yang membandingkan prestasi anaknya dengan orang lain. 

Sudah seharusnya kita semua memahami bahwa kecerdasan setiap orang itu berbeda-beda. Terimalah bahwa pintar itu tidak hanya bisa matematika, atau sukses itu bukan hanya menjadi seorang dokter saja. Kenali Multiple Intelligences agar dapat mengenali gaya belajarmu.

Gaya belajar adalah suatu teknik atau cara seseorang menerima, menyerap, mengolah dan mengatur sebuah informasi atau pengetahuan. Jika seseorang memahami cara belajarnya, maka besar kemungkinan orang akan lebih mudah memahami apa yang sedang dipelajari.

Ada 8 jenis multiple intelligences yang perlu kita ketahui, diantaranya

  • Spasial (Visual)
  • Linguistik (Verbal)
  • Logis (Matematika)
  • Kinestetik (Jasmani)
  • Musik
  • Interpersonal
  • Intrapersonal
  • Naturalistik

Setiap orang dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien sesuai dengan kecerdasan yang dia miliki karena lebih mudah mengenali gaya belajarnya. Sudah kodratnya manusia memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, jadi kita perlu memahami kemampuan berdasarkan kecerdasan masing-masing. Jadi, tidak ada gunanya kita membandingkan dengan orang lain walaupun niat sebenarnya adalah memberikan motivasi. 

Support dapat diberikan dengan memberikan motivasi positif, bukan negatif yang justru memunculkan peluang untuk menjatuhkan mental anak. Ayo evaluasi diri apakah Anda sudah menjadi orangtua yang memahami anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun