Beberapa ahli teori pendidikan sering kali menyebut istilah Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 untuk menggambarkan penerapan berbagai cara pengintegrasian teknologi cyber baik secara fisik maupun non fisik. Hal ini menjadi tantangan baru bagi para tenaga pendidik untuk menginplementasikannya. Baru-baru ini publik dikejutkan dengan adanya penyebaran virus yang awal mulanya di beritakan di Wuhan China yaitu virus Corona.
Virus Corona (Covid-19) telah mampu merubah tatanan kehidupan msyarakat dunia secara drastis. Seluruh aktivitas masyarakat lumpuh untuk waktu yang cukup lama. Virus yang menyerang sistem pernafasan ini telah berhasil membuat masyarakat dunia termasuk masyarakat indonesia dirundung ketakutan dan kecemasan. Indonesia saat ini tengah menghadapi hari-hari melawan Covid-19, bahkan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN-RB) telah mengeluarkan surat edaran baru yang menyatakan tentang diberlakukannya masa bekerja dari rumah (Work From Home) dan penyesuaian sistem kerja.
Akan tetapi hal tersebut bukan menjadi sebuah alasan untuk meniadakan semua layanan publik melainkan diadakannya perubahan menjadi sistem daring (online). hal tersebut nampaknya berlaku pula pada bidang Pendidikan. Dengan diberlakukannya belajar dari rumah, dihapuskannya Ujian Nasional (UN), Kuliah daring, bimbingan serta seminar yang dilakukan secara daring merupakan salah satu contoh bentuk pelayanan di bidang pendidikan yang menerapkan protokol yang aman sekaligus mempercepat penerapan pendidikan era Revolusi 4.0.
Bagaimana tidak dalam kondisi seperti ini antara tenaga pendidik dan peserta didik dituntuk untuk dapat memahami setidaknya penggunaan teknologi berbasis digital. Selain itu peserta didik pula dituntut untuk dapat mengeksplor teknologi dan informasi serta menyalurkan ranah kognitif, afektif dan psikomotornya melalui inovasi-inovasi dalam tugas yang diberikan.
Kesempatan kolaborasi di Tengah Wabah Covid-19Â
Proses penyesuaian tentunya harus selalu ada terkhususnya dalam menerapkan Pendidikan Era Revolusi 4.0. Dengan adanya Wabah Covid-19 ini sadar atau tidak telah menjadi salah satu faktor pendorong penerapan sistem ini. Berikutnya permasalahan yang timbul dengan adanya kondisi ini yaitu selain dituntuk untuk memahami berbagai teknologi dan informasi tentunya hal ini harus selaras juga dengan sarana dan prasarana yang memadai. Â Peserta didik dan tenaga pendidik yang dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dan memanfaatkan Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 dengan menerapkan internet of things (IoT), harus pula mendapatkan pelayanan atau akses sarana dan prasarana yang memadai.
solusiÂ
Dalam upaya mengatasi keterbatasan tersebut kebijakan pemerintah seharusnya sudah memperhatikan hal ini. Pihak Sekolah dapat membuat Surat Keputusan (SK) untuk peserta didik yang kurang mampu agar dibantu baik berupa subsidi silang maupun diberikan pendampingan belajar agar kegiatan belajar tetap dapat berlangsung. Selain itu, Pmerintah juga harus memastikan bahwa setidaknya ketersediaan internet dapat dirasakan oleh peserta didik di segala daerah.
Pada akhirnya, di tengah kondisi merebaknya Wabah Covid-19, Pendidikan Era Revolusi
Industri 4.0 tetap dapat diterapkan dengan beberapa penyesuaian tertentu tanpa mengesampingkan hal-hal teknis seperti dampak maupun kelemahan yang ditimbulkan. Tuntutan Peserta didik dalam penyesuaian ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam proses kegiatan belajar dengan pemahaman serta inovasi belajar Peserta didik di situasi saat ini. Selain itu Tenaga Pendidik pula diharapkan tetap mampu menjalankan peran dan fungsinya sesuai dengan yang menjadi tujuan dalam pendidikan dan memberikan pendampingan dalam upaya berkolaborasi untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif di tengah kondisi saat ini.
